KONTEKS.CO.IDÂ – Kabar yang menyebutkan Kurikulum Nasional akan menggantikan Kurikulum Merdeka pada Maret 2024 telah menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Unggahan tersebut mengklaim bahwa Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) akan meluncurkan Kurikulum Nasional sebagai pengganti Kurikulum Merdeka.
Namun, setelah teradakan klarifikasi oleh Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbud Ristek, Anindito Aditomo, informasi tersebut ternyatakan tidak benar.
Menurut Anindito Aditomo, informasi bahwa Kurikulum Nasional akan menggantikan Kurikulum Merdeka adalah tidak benar.
Saat ini, Kemendikbud Ristek sedang merumuskan kebijakan tentang penerapan Kurikulum Merdeka secara nasional.
Penerapan ini bukanlah penggantian, melainkan langkah untuk menerapkan Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum nasional. Proses ini telah melibatkan evaluasi dan tahapan yang panjang sejak tahun 2020.
Proses penyusunan Kurikulum Merdeka termulai dengan menyusun prototipe pada tahun 2020. Prototipe tersebut terujicobakan pada tahun 2021 di sekitar 3.000 sekolah di seluruh Indonesia, termasuk daerah-daerah terpencil.
Evaluasi terus berlangsung pada tahun-tahun berikutnya. Lalu pada tahun 2022-2023, Kurikulum Merdeka tertawarkan sebagai salah satu opsi bagi sekolah yang ingin melakukan transformasi pembelajaran.
Anindito Aditomo menambahkan sekitar 80% satuan pendidikan formal sudah menerapkan Kurikulum Merdeka. Peluncuran Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum nasional terjadwalkan pada Maret 2024.
Meskipun awalnya terencanakan pada Februari, peluncuran tertunda untuk mendapatkan masukan lebih lanjut dari masyarakat dan meminta persetujuan dari presiden.
Hal ini menunjukkan bahwa Kurikulum Nasional bukanlah pengganti, melainkan penegasan dari implementasi Kurikulum Merdeka yang telah berlangsung.
Sebagai upaya untuk menyongsong perubahan dalam dunia pendidikan, peluncuran Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum nasional dengan harapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kualitas pembelajaran di Indonesia. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"