KONTEKS.CO.ID – Ratusan massa aksi yang tergabung dalam Gerakan Keadilan Rakyat (GKR) menggelar aksi di depan Gedung Bawaslu RI.
GKR menyoroti terkait bantuan sosial (bansos) yang dipolitisasi demi memenangkan pasangan calon (paslon) tertentu.
Selain itu, mereka menduga Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah terlalu jauh terlibat pada Pemilu 2024.
GKR juga menyoroti dampak akibat bansos yang dipolitisasi diantaranya terjadinya kelangkaan, sehingga harga bahan pokok naik drastis.
Oleh karena itu, GKR nenyatakan mosi tidak percaya kepada Presiden Jokowi dalam mengelola negara.
“Tidak percaya kepada presiden yang mengelola negara hanya berdasarkan kepentingan keluarga dan kroninya,” kata Koordinator Aksi, Ronald Mulia Sitorus saat berorasi di depan Gedung Bawaslu RI, Selasa, 27 Februari 2024.
Tidak hanya itu saja, GKR juga mempertanyakan keberadaan Bawaslu sebagai lembaga yang mengawasi seluruh proses tahapan Pemilu.
Mereka menilai Bawaslu hanya diam ketika ada politisasi bansos untuk kepentingan politik paslon tertentu.
GKR juga menyatakan tidak percaya terhadap Bawaslu, karena diduga menjadi alat politik kekuasaan untuk mengamanan calon tertentu.
“Tidak pecaya kepada Bawaslu yang menjadi alat kekuasaan dalam penyelenggaraan Pemilu yang harusna melaksanakan amanah rakyat, bersikap tegas, jujur, dan adil dalam pelaksanaan pengawasan kampanye Pemilu 2024,” tegasnya.
Dalam pantauan KONTEKS.CO.ID di lokasi, para pendemo masih menyampaikan aspirasinya.
Aparat kepolisian dan TNI juga telihat melakukan penjagaan demi keamanan dan kenyamanan aksi tersebut.
Selain itu, petugas kepolisian juga terpantau sedang mengatur lalu lintas (lalin) di Jalan MH Thamrin.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"