KONTEKS.CO.ID – Muhaimin Iskandar atau Cak Imin calon wakil presiden nomor urut 1 mengajak semua pihak untuk tobat ekologi. Hal tersebut Ia sampaikan dalam penutupan debat pilpres keempat di JCC, Jakarta pada minggu (21/1) kemarin.
Muhaimin menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur selama ini tidak memperhatikan keselarasan dengan alam. Ia menegaskan pembangunan tidak boleh ugal-ugalan dan harus sesuai aturan.
Selain itu Cak Imin juga mengutip pernyataan Paus Fransiskus dan mengajak seluruh pihak untuk melakukan ”Pertobatan Ekologi”.
Paus Franciscus juga mengingatkan kepada kita semua. Posisi yang agak rawan masa depan kita, kita harus melakukan taubat ekologis. Taubat itu dimulai dari etika. Sekali lagi, etika. Etika lingkungan dan etika pembangunan. Jangan ugal-ugalan, jangan ngangkangi aturan, jangan sembrono ojo sakarepmu dewe” ungkap Muhaimin Iskandan.
Pertobatan ekologis itu termuat dalam ensiklik Paus Fransiskus berjudul ‘Laudato Si’ yang terbit pada Mei 2015. Pada ensiklik tersebut Paus Fransiskus mengajak untuk menjaga, merawat alam dari kehancuran. Selain itu Paus juga mengkritik banyaknya pembangunan yang tak terkendali dan konsumerisme yang berlebih yang mengakibatkan kerusakan lingkungan dan pemanasan global.
Selain mengajak masyarakat untuk melakukan pertobatan ekologi, Cak Imin juga berjanji jika AMIN terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden akan ada anggaran untuk mengatasi krisis iklim.
“Saudara-saudara sekalian, Insya Allah kalau AMIN mendapatkan mandat, kita akan sungguh-sungguh. Yang pertama, kita akan anggaran untuk mengatasi krisis iklim”. ucap Cak Imin
Dalam penutupnya ketua umum PKB tersebut juga mengungkapkan akan memaksimalkan transpotasi publik untuk mengurangi polusi dan meningkatkan pembangunan serta mengadakan reforma agraria.
“Transportasi publik menggunakan energi listrik juga menjadi salah satu solusi untuk mengurangi polusi dengan cara pembangunan kota. Reforma agraria harus dieksekusi untuk memangkas ketimpangan.” tutup Cak Imin dalam debat pilpres keempat.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"