KONTEKS.CO.ID – Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD menyampaikan visi misi dalam debat keempat khusus calon wakil presiden. Pada pemaparan visi dan misi, sempat disinggung kegagal Food Estate.
Pada awal penyampaian visi dan misi, Mahfud MD menyampaikan bahwa debat ini sangat penting karena menyangkut tiga hal yang akan menentukan masa depan NKRI dan bangsa Indonesia, yaitu Tuhan, Manusia dan Alam.
Mahfud kemudian menyampaikan mengenai kearifan lokal di Jawa, Bali dan Sunda, Jawa Barat. Dalam kearifan lokal ini, bangsa Indonesia sudah biasa melakukan langkah-langkah untuk memberikan perlindungan atas lingkungan hidup agar lestari.
Sesuai dengan konstitusi, sumber daya alam harus dikelola dan digunakan untuk sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
Dengan sumber daya alam yang kaya, tapi Indonesia belum berdaulat pangan, petani makin sedikit, lahan pertanian makin sedikit, tapi subsidi pupuk makin besar. Menurut Mahfud, pasti ada yang salah terkait hal ini.
“Sumber daya alam kita sangat kaya, tapi pangan belum berdaulat, petani makin sedikit, lahan pertanian makin sedikit, tapi subsidi pupuk makin besar, pasti ada yang sala, petaninya sedikit, lahanya sedikti kok subsidinya setiap tahun makin naik, pasti ada yang salah,” katanya.
Mahfud kemudian menyampaikan kalau laut kita berlimbah, udara kita merancuni paru-paru. Sementara investor masuk untuk industrialisasi, tapi yang terjadi lingkungan rusak. Rakyat menderita, kemudian sumber daya alam menjadi sumber sengketa antara rakyat dengan rakyat, rakyat dengan pemerintah.
Mahfud sempat meyampaikan ayat Alquran tentang masalah ini. Dan terkait hal ini, kuncinya adalah komitmne dan keberanian.
Saat menjadi Ketua MK, telah mengambil keputusan bahwa sumber alam itu untuk memihak rakyat. Mulai dari pemanfaatan, pemerataan, partisipasi masyarakat dan kemudian penghormatan atas pewarisan dari leluhur.
“Kami akan gunakan tolak ukur itu, tapi saya tidak melihat pemerintah tidak melakukan langka-langkah yang diperlukan ini, untuk menjaga kelestarian lingkungan alam kita, maka kami punya program petani bangga petani, di laut jaya nelayan sejahtera, jangan misalnya seperti Food Estate yang gagal dan merusak lingkungan, yang benar saja, rugi dong kita,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"