KONTEKS.CO.ID – Presiden Jokowi merespons soal isu 15 menteri yang akan mundur dari kabinet. Namun, Jokowi mengatakan bahwa isu tersebut tidak benar.
“Ya namanya bulan politik, tahun politik,” kata Jokowi usai menghadiri Harlah Muslimat NU, di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu, 20 Januari 2024.
Jokowi memaklumi isu tersebut mencuat karena saat ini sedang memasuki tahun politik.
“Ya semua hal pasti akan berkaitan dengan hal hal yang bersifat politik, tapi biasa kok,” katanya.
Lebih lanjut Jokowi memastikan bahwa kabinet kerjanya tetap solid dan tidak ada satu pun yang ingin mengundurkan diri.
“Kita kerja biasa, kerja rutin biasa,” ujarnya.
15 Menteri Diisukan Mundur
Ekonom Faisal Basri menyebutkan setidaknya ada 15 menteri dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM) yang akan meninggalkan Presiden Jokowi. Karena sudah luar biasa kerusakan yang dilakukan Jokowi.
Dalam keterangan kepada CNBC Indonesia, Faisal Basri menyebut telah mendengar kabar kalau Menteri Keuangan Sri Mulyani, yang secara moral paling siap untuk mundur.
“Kita sudah sebut dua (Sri Mulyani dan Basuki Hadimuljono), kemudian yang hampir pasti Pak Mahfud, menteri-menteri PDI Perjuangan lima, menteri PKB dua jadi 10, menteri PPP tidak saya masukan karena menteri Bappenas ini sudah berlawanan dengan pengurus PPP sekarang. Ditambah satu dari Nasdem Ibu Siti, kemudian saya lihat-lihat yang potensial juga karena beberapa pertimbangan, Bu Retno, Pak Tasrif, tapi kira-kira 15,” kata Faisal Basri pada Rabu, 17 Januari 2024.
Menurut Faisal Basri, menteri-menteri yang tergolong teknokrat jauh lebih siap untuk mundur dibanding menteri dari partai politik.
“Pertama yang saya tekankan adalah para menteri yang tergolong teknokrat, soalnya kalau dari partai agak susah ya,” katanya.
Faisal Basri menyampaikan harusnya lima menteri dari PDI Perjuangan segera mundur. Juga dua menteri dari PKB yang saat ini partai mereka sudah berbeda pandangan.
“Sebenarnya ada 5 dari PDI Perjungan yang berseberangan ya mundur gitu kan. Kemudian ada dua dari PKB mundur juga dong, sudah beda pandangan. Kemudian satu dari Nasdem,” katanya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"