KONTEKS.CO.ID – Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily merespons soal wacana pemakzulan Presiden Jokowi. Dia menegaskan, tidak perlu adanya usulan memakzulkan Jokowi, sebab jabatannya akan segera berakhir.
“Sebetulnya tak perlu memakzulkan Presiden Jokowi. Toh Pak Jokowi juga memimpin Indonesia tinggal beberapa bulan ke depan,” kata Ace dalam keterangannya, Senin, 15 Januari 2024.
Dia menyebut tidak ada satu pun alasan untuk memakzulkan Presiden Jokowi. Dia menilai, pemerintahan Jokowi mendapatkan tingkat kepuasan yang tinggi dari masyarakat.
“Selain itu, tak ada alasan konstitusional yang melandasi pemakzulan seorang Presiden. Bahkan hari ini Presiden Jokowi merupakan Presiden yang kinerjanya paling disukai rakyat Indonesia,” kata Ace.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menilai wacana pemakzulan Presiden Jokowi bukan tanpa alasan.
Menurutnya, terdapat pelanggaran yang dilakukan Presiden Jokowi. Maka dari itu, masyarakat mulai tidak percaya dengan pemerintah.
Kata Hasto, masyarakat kini sudah melek dengan peristiwa-peristawa politik di Tanah Air, salah satunya ketika MK meloloskan Gibran Rakabuming Raka.
Dalam prosesnya menimbulkan banyak reaksi di masyarakat.”Inilah civil society, karena majunya Mas Gibran dipersepsi sebagai manipulasi konstitusi,” kata Hasto kepada wartawan, Minggu, 14 Januari 2024.
Dia menerangkan bahwa kini sangat sulit bagi masyarakat untuk memberikan status dari Presiden Jokowi di tahun politik ini, karena anaknya maju sebagai cawapres Prabowo Subianto.
“Maka menjadi sulit dibedakan kapan Pak Jokowi sebagai presiden, kapan sebagai ayah Gibran. Ini yang menimbulkan persoalan di dalam implementasi di lapangan,” pungkas Hasto.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"