KONTEKS.CO.ID – Pemimpin Polmark Research Centre Eep Saefulloh Fatah mengatakan bahwa kemenangan dinasti Presiden Jokowi di pemilu 2024 menjadi kekalahan bagi demokrasi.
Eep dalam diskusi bertajuk ‘Masa Depan Demokrasi jika Dinasti Jokowi menang’ pada 9 Januari 2024 mengatakan bahwa hari ini harus menjadi perjuangan jangka pendek demokrasi di Indonesia.
“Mari kita memasuki tahap jangka pendek perjuangan demokrasi di Indonesia, yaitu mengalahkan Jokowi,” kata Eep Saefulloh yang dikutip kembali pada Kamis, 11 Januari 2024.
Dipertegas Eep Saefulloh, bahwa dengan kekalahan Jokowi maka demokrasi akan menang. Meski tidak ada jaminan bila Ganjar atau Anies menang, maka demokrasi juga akan menang.
“Karena dengan Jokowi kalah maka demokrasi menang.,” ujarnya.
Bila nantinya Jokowi kalah, maka perjuangan berikutnya adalah mengawal Ganjar atau Anies. Karena tidak ada jaminan juga bila lawan Prabowo yang menang, maka demokrasi juga akan menang.
“Tapi sekali lagi, tidak ada jaminan bahwa kalau Ganjar atau Anies menang maka demokrasi juga menang dalam lima tahun ke depan,. Itu perjuangan berikutnya” kata Eep Saefulloh.
Eep Saefulloh menyampaikan bahwa perjuangan demokrasi harus terus dikelola. Demokrasi harus diperbaiki secara tahap demi tahap.
“Jadi satu per satu perjuangan itu harus kita kelola., harus kita menangkan. Dan tidak yang salah dengan semua ini, karena kita sedang menjalankan fungsi dah hak konstitusi kita sebagai warga negara. Yang sama seperti Pak Presiden Joko Widodo, kita mencintai negara ini dan dalam rangka itulah kita berbicara,” ujarnya.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"