KONTEKS.CO.ID – Ketum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menegaskan bahwa perjalanan partainya sudah cukup panjang. Keberhasilan PDIP saat ini bukan karena Presiden, tapi karena rakyat.
Disampaikan Megawati, perjalanan panjang PDI Perjungan merupakan dinamika kehidupan dan telah melewati berbagai ujian sejarah.
“Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan, sehingga PDI Perjuangan dapat memperingati ulang tahun ke-51. Jadi kalau dipikir cukup panjang dari 1973 sampai sekarang. Dari PDI ke PDI Perjuangan,” ujar Megawati pada Rabu, 10 Januari 2024.
“Inilah perjalanan panjang kita, pasang naik dan pasang surut telah kita alami sebagai dinamika kehidupan partai. Berbagai ujian sejarah telah menempa kita. Apa yang telah kita alami selama 32 tahun rezim otoriter Orde Baru misalnya, itu ketika PDI, adalah gembleng nyata terhadap ideologi keteguhan dalam semangat juang dan soliditas organisasi,” ujar Megawati lagi.
Menurut Megawati, betapa hebat tekanan saat itu yang dialami oleh partai. Hal ini yang kemudian melahirkan kultur pelawanan terhadap seluruh penindasan.
“Betapa hebat tekanan yang kita alami saat itu hingga melahirkan kultur perlawanan terhadap segala sesuatu yang berbau penindasan. Watak dan karakter inilah yang muncul spontan Ketika kita melihat ketidakadilan kemiskinan dan diskriminasi,” kata Megawati.
Disampaikan Megawati, bahwa PDIP mengambil saripati dari pengalaman ketertindasan ini. Dan melalui ulang tahun partai, Megawati menegaskan kembali pesan moral terpenting tentang jati diri PDIP sebagai partai wong cilik, partai yang seutuhnya menyatu dengan rakyat
“Saya selalu mengajarkan kepada anak-anak saya dari PDIP jangan pernah tinggalkan rakyat. Sikap ini selain muara dan komitmen ideologis juga dari realita sejarah. Ketika PDIP dengan berhadapan dengan rezim otoriter yang tidak segan menggunakan segala cara maka rakyatlah penopang kita. Mereka disebut atau bisa disebut akar rumput,” Megawati.
Dia kemudian menyampaikan kenapa banyak pertanyaan, kenapa dirinya selalu bicara akar rumput. Ini karena dia adalah orang pemerhati sehingga hal kecil diperhatikan.
“Akar rumput termasuk simbol kehidupan. Saya selalu memperhatikan dan rumput itu juga itu adalah makhluk Allah dibuat oleh Allah. Rumput tidak pernah menyerah serta dapat tumbuh di manapun. Mampu tumbuh di gunung di tanah gersang subur dan sampai juga di laut,” katanya.
Dijelaskan Megawati, rumput memiliki daya survival yang tinggi, meski dibakar, dipotong, dimatikan, dan dicabut akan tetap akan selalu tumbuh. Karena akarnya selalu siap untuk tumbuh kembali.
“Tolong ingat, itulah rakyat, akar rumput itu selalu bergandengan dengan erat. Kalau kita lihat, rumput tidak pernah sendiri loh. Mereka berhimpun, menjalin. Ini dicabut, yang ini merana, tapi tidak mati,” kata Megawati.
Kembali disampaikan Megawati, dengan erat, kokoh, kuat dan sama dengan akar rumput, PDI Perjuangan juga mengakar dan solid bergerak. Karena itu, turun ke bawah ke akar rumput ke rakyat menjadi penting.
“Perkuatlah akar rumput, sebab itulah kekuatan real kita. Ucapkan hal ini sebagai sebuah nafas kontemplasi kita 51 tahun. Kita bisa menjadi begini bukan karena elit, bukan karena Presiden, bukan karena menteri, tetapi karena rakyat yang mendukung kita,” ujar Megawati.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"