KONTEKS.CO.ID – Surat suara simulasi yang hanya tertera dua pasang calon (paslon) menunjukkan KPU tidak bekerja profesional.
Analis politik Citra Institute, Efriza mengatakan bahwa polemik surat suara simulasi sangat mengecewakan masyarakat.
“Ini kejadian yang mengecewakan,” kata Efriza kepada KONTEKS.CO.ID, Jumat, 5 Januari 2024.
Dia menilai, pernyataan klarifikasi KPU soal permasalahan surat suara simulasi itu juga tidak elok.
Sebelumnya, KPU mengatakan, permasalahan surat suara tersebut karena adanya human error dan kekhilafan,
“Ini tentu miris,” kata dosen Ilmu Pemerintahan Universitas Pamulang ini.
Seharusnya, sebagai penyelenggara Pemilu, KPU semestinya selalu melakukan monitoring KPU daerah.
“Bersikap imparsial dan fair dari pusat hingga daerah,” jelas Efriza.
Kejadian human error ini semestinya tidak perlu terjadi. Dia menilai, koordinasi antara KPU Pusat dengan daerah tidak berjalan dengan baik.
“Koordinasi dan pengawasan KPU Pusat kepada daerah longgar,” tutup Efriza. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"