KONTEKS.CO.ID – Relawan Ganjar-Mahfud tewas dianiaya pendukung pasangan capres-cawapres lainnya. Selain itu, ada juga relawan yang mengalami luka-luka.
Deputi Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Todung Mulya Lubis, mengungkapkan, saat hadir di sebuah acara sejumlah relawan mengalami dugaan tindak kekerasan. Akibatnya satu orang meninggal dunia dan empat lainnya luka berat.
Fakta mengejutkan itu Todung sampaikan ke awak media saat menghadiri acara ’45 Hari Menuju Kemenangan Ganjar-Mahfud’ di Gedung Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu 30 September 2023.
TPN Ganjar-Mahfud tidak terima atas kejadian relawan Ganjar-Mahfud tewas tersebut. “Sangat-sangat tidak bisa kami terima, satu meninggal dunia dan 4 orang luka berat. Yang meninggal dunia ada di Klaten, Yogyakarta dan yang luka-luka itu 4 di Boyolali,” papar Todung.
Ia menjelaskan korban meninggal dunia di Klaten sempat menjalani perawatan di rumah sakit. “Yang meninggal dunia ini adalah relawan pendukung Ganjar-Mahfud dan yang terduga mengalami kekerasan dan brutalitas oknum paslon yang lain,” ungkapnya.
Sedangkan korban luka-luka di Boyolali akibat penganiyaan oknum TNI. Karena itu pihaknya mendesak Panglima TNI untuk mengambil sikap tegas.
“Kalau itu benar kami ingin minta Panglima TNI mengambil tindakan tegas dan mempertanggungjawabkan secara hukum mereka yang melakukan tindakan kekerasan ini,” desak Todung.
Todung sangat tidak membenarkan kejadian tersebut. Sebab, menjelang Pemilu 2024, jelas ini merusak demokrasi Indonesia dan tak mengindahkan pemilu damai, tertib dan sesuai aturan.
“Brutalitas ini membahayakan, kekerasan ini membahayakan pemilu kita karena ini menimbulkan iklim ketakutan. Kita tidak boleh membiarkan ini,” katanya lagi.
“Saya minta kepada media untuk menyebarkan ini dari penanganan kasus dari pihak yang berwajib. Apakah TNI maupun Polri,” pinta Todung. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"