KONTEKS.CO.ID – Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa membantah kabar adanya upaya intervensi pengusutan kasus mutilasi empat warga Timika, Papua oleh anggota TNI AD. Ia memastikan akan mengawal kasus ini hingga tuntas.
“Sejauh ini belum. Tetapi yang jelas saya kawal. Saya kawal terlepas dari ada tidaknya intervensi saya akan kawal,” kata Andika di gedung DPR RI, Jakarta, Senin (5/6/2022).
Andika mengakui intervensi bisa saja terjadi dari berbagai sudut. Namun ia tetap konsisten akan mengungkap kasus mutilasi ini.
“Intervensi itu bisa saja, di level mana saja. Bisa di penyidiknya, dalam hal ini polisi bisa di auditornya atau penuntutnya bisa jadi di pengadilan. Yang jelas saya akan kawal terus, selama proses hukum itu masih memberikan ruang hak kepada kita untuk kita semua yang berperkara maka kita akan teruskan,” paparnya.
Selain itu Mantan KSAD ini juga memastikan, evaluasi terkait keamanan di Papua akan terus dilakukan. Dan tidak mengganggu proses hukum yang sedang berjalan.
“Caranya dengan mengaitkan pasal-pasal, dan semua yang terlibat semaksimal mungkin. Sehingga mereka tahu akibat dari perbuatan itu apa. Jadi enggak bisa semaunya sendiri atau mengira mereka punya hak,” jelasnya.
Selain itu Andika juga memastikan TNI siap berkoordinasi dengan Komnas HAM, LPSK dan lembaga lainnya, dalam kasus mutilasi empat warga Timika, Papua oleh prajurit TNI.
“Saya terbuka dengan siapapun, dengan LPSK, Komnas HAM, semuanya kami terbuka. Kami sama sekali tidak menghalangi bahkan kami sangat akomodatif. Kami tidak perlu didorong oleh siapapun,” pungkasnya. []
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"