KONTEKS.CO.ID – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan sempat bertemu Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat untuk urusan Iklim John Kerry di Singapura.
Pertemuan dengan John Kerry itu, kata Luhut Binsar Pandjaitan berlangsung sebelum pihak General Hospital Singapore memperbolehkannya keluar.
Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan, berbincang mengenai beberapa hal terkait potensi besar Indonesia dalam mengatasi perubahan iklim dengan John Kerry.
“Ada satu cerita menarik dari pertemuan kami, yaitu ketika saya menceritakan dana Pertamina yang mengendap di Venezuela dan tak kunjung kembali. Nominalnya cukup besar, senilai 300 juta dolar AS,” ungkap Luhut dalam keterangan unggahan di Instagram, Sabtu 18 November 2023.
Saat itu juga, kata dia, John Kerry langsung menelepon Amos Hochstein, tangan kanan Presiden Joe Biden untuk membantu persoalan ini.
“Dari telepon yang singkat itulah dana Pertamina yang tertahan selama hampir 5 tahun, akhirnya bisa segera dikembalikan,” ujarnya.
Luhut mengatakan, bantuan itu meyakinkannya bahwa hubungan baik dan kepercayaan yang kuat antara Indonesia dan Amerika terjadi karena keteladanan serta contoh Presiden Joko Widodo.
“Sehingga membuat para pemimpin dunia menghormati sosok beliau,” ucapnya.
Luhut Ungkap Pemanfaatan Carbon Capture Storage
Sebelumnya, pertemuan dengan John Kerry juga telah diungkapkan Luhut.
Kepada Terry, Luhut membahas potensi besar Indonesia dalam pemanfaatan Carbon Capture Storage di depleted reservoir dan saline aquifer, yang memiliki potensi hingga 400 giga ton dan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi emisi di sektor migas dan sektor lainnya.
Ia pun merayu John Kerry agar mau menghubungi White House Senior Advisor to the President for Energy and Investment, Amos Hochstein. Tujuannya, bisa membahas kerja sama di sektor critical minerals.
“Inisiatif ini dapat menghasilkan dana miliaran dolar yang akan sangat bermanfaat bagi rakyat Indonesia. Sekaligus membantu memacu perkembangan teknologi negara kita, sejalan dengan komitmen kita terhadap lingkungan dan pembangunan berkelanjutan,” tulis Luhut dalam keterangannya, melansir Selasa 14 November 2023.
Di Singapura, ia juga mendapat dukungan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong. Lee membuka peluang kerja sama pada sektor kesehatan antarkedua negara.
Salah satunya rencana Singapura membangun ekosistem kesehatan di Bali yang identik dengan Singapura.
Terkait niat Singapura, Menkes Budi Gunadi Sadikin bersama Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo akan bertemu Menkes Singapura, Ong Ye Kung. Keduanya akan meninjau fasilitas kesehatan di Singapura yang mau menjadi tolak ukur.
“Kita punya RSUP Sanglah di Bali. Tugas kita adalah melatih SDM dan manajemennya. Ini membutuhkan waktu sekitar 3 sampai 5 tahun. Kerja sama dengan Singapura dalam membangun ekosistem kesehatan yang berkualitas akan sangat bermanfaat,” klaim Luhut. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"