KONTEKS.CO.ID – Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi atau Menko Marves, angkat bicara terkait mundurnya duet Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe dari OIKN.
Namun bukan pujian yang Luhut Binsar Pandjaitan sampaikan, justru sebaliknya! Ia mengaku kesal dengan eks Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dan wakilnya itu.
Luhut punya alasan mengapa ia kesal. Menurut dia, Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe telah mengantongi wewenang besar selaku pimpinan dalam pembangunan Ibu Kota Baru tersebut.
Badan Otorita mempunyai pondasi kebijakan yang kuat melalui Undang-Undang No 21 Tahun 2023 tentang Ibu Kota Negara.
Faktanya, sambung dia, regulasi yang ada belum menghasilkan pekerjaan yang optimal dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara.
“UU yang mereka butuhkan kuat, dia punya. Jadi kasarnya mereka mau bikin keputusan apa tetap jalan. Ini tentang leadership saja, kita tidak bisa bicara aib orang-lah,” tukasnya.
Ia menilai, duet Bambang-Dhony belum mampu mengambil keputusan yang cepat dan akurat guna mendukung mempercepat pembangunan IKN.
Contohnya masalah lahan di IKN yang belum juga jelas statusnya. Sejatinya, persoalan pengadaan lahan menjadi tanggung jawab OIKN.
“Kita tidak enaklah buka aib orang, kan sudah lewat (sudah mundur),” pungkasnya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"