Ekonomi

Soal Utang Indonesia ke China, Menko Luhut Ngomong Begini

JAJAK PENDAPAT

Siapa pilihan Capres 2024 kamu?

KONTEKS.CO.ID – Utang Indonesia ke China. Sejumlah negara melepas aset bahkan pulaunya karena kesulitan membayar cicilan utang ke China. Bagaimana dengan Indonesia?

Utang Indonesia ke China dibahas di sini. Berdasarkan keterangan Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, di akun China memiliki 15.906 proyek investasi di Tanah Air. Jumlah total investasinya tembus USD30,8 miliar atau sekitar Rp459,17 triliun, periode 2014 hingga 2022.

BACA JUGA:   Indonesia Ikut Amerika Tantang Pengaruh China Lewat IPEF di Asia Pasifik

“Investasi ini berhasil melahirkan 15.906 proyek dan mencatatkan Tiongkok sebagai investor ke-3 terbesar di Indonesia,” sebutnya di akun Instagram pribadinya, @luhut.pandjaitan, dinukil Jumat 26 Mei 2023.

Sebelumnya diberitakan, akibat jerat utang China, sejumlah negara yang dulu hepi dengan pinjaman Beijing, kini justru mereka menderita. Pemerintah negara-negara ini dalam tekanan ekonomi, bahkan menuju kebangkrutan.

BACA JUGA:   Polisi China Gunakan Data Ponsel untuk Melacak Demonstran

Tak sedikit yang terjebak pinjaman utang China sehingga terdorong ke jurang kolaps. Bahkan terpaksa menyerahkan aset maupun pulaunya untuk kepentingan Beijing.

Aset diserahkan untuk dikelola oleh China dengan durasi sangat panjang, hingga mendekati 100 tahun. Tak hanya itu, ada kepulauan dengan posisi strategis yang dijadikan “agunan” pembayaran utang.

Negara yang dimaksud di antaranya, Sri Lanka, Pakistan, Kenya, dan Maladewa. ***

BACA JUGA:   Lama Tak Terdengar, Begini Nasib Investasi Tesla di Indonesia


Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"

Author

  • Iqbal Marsya

    Saya sudah lama bekerja sebagai wartawan. Awalnya di tahun 1999 bekerja di RRI Pro2 Jakarta, lalu melompat ke radio lokal. Tak lama, bergabung hampir 16 tahun dengan KORAN SINDO/SINDOnews. Kemudian ke kilat.com, indopos online, dan sekarang di KONTEKS.CO.ID

Berita Lainnya

Muat lagi Loading...Tidak ada lagi