KONTEKS.CO.ID – Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak ingin ikut campur urusan partai dan juga koalisi partai. Ini untuk menjawab pertanyaan kalau Jokowi telah meminta Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk mendukung Prabowo dan Erick Thohir.
Permintaan Jokowi terkait Prabowo dan Erick Thohir itu disampaikan oleh Ketua DPW Partai PKB Jawa Tengah, KH Muhammad Yusuf Chudlori atau Gus Yusuf. Dengan desakan itu, PKB justru keluar dari koalisi partai pendukung Prabowo Subianto.
“Urusan capres, urusan cawapres itu urusan partai. Urusan partai atau koalisi partai, bukan urusannya Presiden,” ujar Jokowi saat ditemui usai memantau harga kebutuhan pokok di Pasar Bali Mester, Jatinegara, Jakarta Timur pada Selasa, 19 September 2023.
Diketahui bahwa Gus Yusuf telah mengungkapkan kenapa PKB harus meninggalkan koalisi dengan Partai Gerindra untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden.
Disampaikan Gus Yusuf ada peran Presiden Jokowi yang membuat PKB akhirnya meninggalkan Prabowo dan Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Pernyataan Gus Yusuf disampaikan melalui rekaman video yang beredar di media sosial. Video pernyataan ini cepat beredar dan viral.
Menurut Gus Yusuf, dia bersama Ketum PKB Muhaimin Iskandar datang ke Istana Kepresidenan untuk mengirimkan undangan acara harlah ke-25 PKB di Stadion Manahan, Kota Solo, Jawa Tengah.
Pada momen itulah Presiden Jokowi meminta agar PKB mendukung pasangan Prabowo dan Erick Thohir. Jokowi menyampaikan kalau pasangan ini sudah cocok.
“Sebelum harlah saya dampingi Cak Imin ke Istana mengundang Jokowi hadir di harlah. Di Istana itu Pak Jokowi menawarkan, ini Pak Prabowo sama Pak Erick sudah ketemu, kayaknya sudah cocok, mau berangkat. Prabowo-Erick, maka saya minta PKB untuk mendukung,” kata Gus Yusuf dalam video yang viral itu.
Menurut Gus Yusuf, Cak Imin saat itu cukup kaget. Apalagi Presiden Jokowi menegaskan kepada Cak Imin, apakah PKB mau mendukung Prabowo dan Erick Thohir. Tapi Cak Imin minta Gus Yusuf untuk menjawab permintaan Jokowi.
“ora ono udan ora ono bledek ujug-ujug. Terus Cak Imin nyawang kulo (memandang saya), ‘sampeyan piye Gus’. Waduh aku iki sing dikongkon (saya diminta) jawab iki. Akhirnya saya yang matur ke Pak Jokowi. ‘Nyuwun sewu Bapak, kalau PKB diminta dukung Prabowo-Erick jujur kita keberatan,” kata Gus Yusuf.
Presiden Jokowi sempat menanyakan alasan dari jawaban Gus Yusuf, bahwa PKB keberatan bila diminta mendukung Prabowo dan Erick Thohir sebagai pasangan capres dan cawapres 2024.
Kata Gus Yusuf, ini karena Prabowo dan Erick Thohir tidak memiliki keterkaitan langsung dengan Nahdlatul Ulama (NU). Dan bila mendukung keduanya, PKB justru harus menjawab banyak pertanyaan dari kiai di daerah.
“Alasane nopo Gus. ‘Ya karena kedua-duanya tidak ada irisan dengan NU’. Kira-kira di bawah kiai pripun (bakal bertanya-tanya) Pak? Saya sampaikan terbuka waktu itu, intinya kita nolak,” ujar Gus Yusuf.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"