KONTEKS.CO.ID – Sekretaris Jenderal (Sekjen) partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan di era demokrasi dengan teknologi modern para pemimpin cenderung hanya melakukan pencitraan. Daripada kepedulian dan pengetahuannya tentang masalah yang sesungguhnya dihadapi rakyat. Pencitraan yang umum dilakukan adalah selfie.
“Hari ini ada kecenderungan bahwa kita dipertontonkan dengan calon-calon pemimpin yang hanya memenuhi kepuasan rakyat sesaat. Misalnya dengan membuat fasilitas yang hanya menjadi tempat-tempat selfie,” kata Muzani dalam keterangan tertulis, Kamis 13 Oktober 2022.
Wakil Ketua MPR RI ini menambahkan, dengan cara-cara seperti selfie, maka hampir semua sisi negatif dari calon pemimpin itu tidak kelihatan. Dan saat ini semua calon pemimpin akhirnya memilih jalan itu.
“Ketika rakyat memilih calon pemimpin seperti ini, pada akhirnya harapan rakyat menjadi fatamorgana karena ketidakmampuan pemimpin tersebut untuk menjadi pemimpin yang ideal,” tegasnya.
Itu sebabnya, penting bagi rakyat untuk memahami kualitas, kapasitas, dan kapabilitas setiap calon pemimpin yang akan dipilihnya. Karena demokrasi merupakan cara untuk mempertahankan dan mempergilirkan kekuasaan.
“Oleh sebab itu masyarakat perlu memahami pentingnya demokrasi. Karena demokrasi adalah cara pemimpin untuk mempertahankan kekuasaan dan mempergilirkan kekuasaan,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"