KONTEKS.CO.ID – Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia Dendik Rulianto mengatakan dukungan kuat Presiden Jokowi membuat elektabilitas Prabowo Subianto melejit dan memberikan coattail effect terhadap Gerindra.
“Menguatnya Prabowo dan Gerindra menjadi ancaman bagi PDIP, sehingga bisa makin memanaskan hubungan PDIP dengan Jokowi,” kata Dendik, Rabu 2 Agustus 2023.
Sementara stagnannya elektabilitas Ganjar pasca deklarasi juga membuat PDIP harus memutar otak keras untuk mencari strategi pemenangan yang tepat.
Menurut Dendik, terus menguatnya Prabowo tidak bisa dilepaskan dari peta konstelasi politik dimana hubungan Presiden Jokowi merenggang dengan PDIP sebagai partai yang pernah membesarkannya sejak awal menjabat Wali Kota di Surakarta.
“Jokowi yang selama ini disebut sebagai petugas partai kini telah menjelma menjadi kekuatan politik tersendiri dan memosisikannya sebagai kingmaker,” katanya.
Menurut dia, pada titik tertentu terjadi perbedaan kepentingan antara Jokowi dengan PDIP yang selama ini mengusungnya. Berbekal keberhasilan selama memimpin di Solo dan DKI Jakarta, Jokowi tampil sebagai pemimpin nasional dengan sejumlah terobosan.
Prabowo Ungguli Ganjar
Hasil survei LSI Polmatrix Indonesia, elektabilitas bakal capres Prabowo Subianto kian tak terbendung. Dua bakal capres lain, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kian keteteran.
Dari simulasi tiga nama, survei Polmatrix Indonesia menunjukkan elektabilitas Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto mencapai 28,4 persen, sedangkan bakal capres PDIP Ganjar Pranowo sekitar 23,5 persen dan Anies Baswedan 14,7 persen.
“Prabowo hampir tak terbendung lagi memimpin bursa capres, sementara di papan tengah Puan dan Erick elektabilitasnya melejit,” ungkap Dendik. ****
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"