KONTEKS.CO.ID – Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan pertemuan bilateral dengan Chairman of the Verkhovna Rada of Ukraine, Olena Kondratiuk. Dalam pertemuan dengan Ketua Parlemen Ukraina itu, Puan mendorong agar terciptanya perdamaian antara Ukraina dan Rusia yang hingga kini masih berperang.
“Undangan kami khusus untuk Parlemen Ukraina di P20, adalah langkah konkrit kami untuk membantu komunikasi antar Parlemen dalam penyelesaian perang di Ukraina,” kata Puan di kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis 6 Oktober 2022.
Puan mengungkapkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Ukraina telah berjalan selama 30 tahun. Dan menurutnya perang Rusia dan Ukraina mempengaruhi banyak sektor.
“Saya memahami bahwa perang di Ukraina telah mempengaruhi upaya kita semua memulihkan perekonomian pasca pandemi Covid-19. Karenanya, proses perdamaian adalah prioritas utama Indonesia,” ucap Puan.
Dalam kesempatan itu Puan kembali menjelaskan saat kunjungan Presiden Jokowi Ke Ukraina. Dimana kunjungan tersebut membawa pesan damai.
“Kunjungan Presiden Indonesia ke Ukraina dan Rusia pada bulan Juni, dilakukan untuk membawa pesan perdamaian. Kunjungan tersebut juga mempromosikan safe passage untuk pangan dan pupuk dari dan ke Ukraina dan Rusia,” lanjut perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.
Puan juga menegaskan bahwa Indonesia menghormati tujuan dan prinsip piagam PBB serta hukum internasional terkait perang Ukraina dan Rusia. Prinsip dalam piagam PBB yang dijunjung Indonesia di antaranya adalah penyelesaian sengketa secara damai serta menjunjung tinggi integritas wilayah dan kedaulatan negara.
“Indonesia memandang bahwa referendum di 4 wilayah Ukraina melanggar prinsip piagam PBB dan hukum internasional. Indonesia mendorong Rusia dan Ukraina untuk tetap membuka jalur dialog dan diplomasi, sebagai salah satu upaya menghentikan perang dan menuju perdamaian,” paparnya.
Puan pun menyampaikan hasil Sidang Umum Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144 di Bali bulan Maret lalu yang sepakat membentuk IPU Task Force on Ukraine di mana Indonesia menjadi salah satu inisiatornya. Satuan Tugas dari IPU itu juga diharapkan dapat menjadi mediator perbedaan antara Rusia dan Ukraina, serta memfasilitasi komunikasi dua negara tersebut.
“Indonesia juga telah menjadi inisiator resolusi mengenai konflik Rusia-Ukraina di Sidang Umum ke-144 pada bulan Maret lalu. Sebagai tindak lanjut dari hal ini, Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen DPR berangkat ke Ukraina pada bulan Juli lalu untuk membuka kanal dialog demi mengakhiri konflik,” sambung Ketua Majelis Sidang Umum IPU ke-144 itu.
Indonesia bersama task force IPU nantinya akan menyampaikan hasil kunjungan ke Ukraina tersebut di hadapan Sidang Umum IPU ke-145 yang akan digelar di Kigali, Rwanda pada Oktober 2022.
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"