KONTEKS.CO.ID – Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf berduka atas tragedi Kanjuruhan. Ia menyayangkan penggunaan gas air mata pada pertandingan di Stadion Kanjuruhan, yang sudah sejak lama dilarang digunakan oleh FIFA di arena pertandingan.
“Mengapa aparat menggunakan kekerasan yang begitu represif, bahkan menggunakan gas air mata,” kata Dede melalui keterangan tertulis, Rabu 5 Oktober 2022.
Politikus partai Demokrat ini menyesalkan dampak tindakan represif aparat di stadion Kanjuruhan, yang mengakibatkan 131 nyawa melayang dan ratusan penonton lainnya luka luka.
“Ini adalah sebuah bencana bagi dunia olahraga. Banyak orang tua kehilangan anaknya, anak-anak kehilangan orangtuanya, dan tidak sedikit korban jiwa datang dari generasi muda harapan bangsa,” tegasnya.
Mantan Wakil Gubernur Jawa Barat ini meminta, Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, dan Jawa Timur mengungkapkan sebenarnya berapa banyaknya korban jiwa disebabkan situasi panik karena chaos, hingga ada yang terinjak-injak, meski secara medis penyebab kematian diduga karena sesak napas.
Selain itu ia memegaskan, harus ada pertanggungjawaban dari stakeholder terkait tragedi Kanjuruhan ini.
“Kita tidak boleh selesai hanya sampai dukacita. Harus ada yang tanggung jawab. Panitia pelaksana, PSSI, lantas aparat atas tindakan represifnya hingga sampai seperti itu,” pungkasnya.
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"