KONTEKS.CO.ID – Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei dengan simulasi tiga nama calon presiden (capres) menurut demografi dan wilayah.
Indikator Politik Indonesia mendapatkan hasil, Prabowo Subianto lebih banyak dipilih kelompok pemilih Generasi Z.
Peneliti utama Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi mengatakan, kelompok generasi Z dengan rentang usia 17-21 tahun lebih banyak memilih Prabowo sebagai calon presiden.
“Poinnya pemilih usia 17-21 lebih banyak lari ke Pak Prabowo,” kata Burhanuddin Muhtadi dalam konferensi pers virtual, Minggu 4 Juni 2023.
Sementara, pemilih kelompok usia 22-25 tahun lebih banyak memilih Ganjar.
Demikian juga dengan pemilih kelompok tua di atas 55 tahun yang banyak memilih Ganjar Pranowo.
“Tapi pemilih usia 22-25 sedikit lebih banyak lari ke Ganjar sama pemilih tua pemilih di atas 55 itu ke Mas Ganjar,” kata Burhanuddin.
Pemilih Berdasar Etnis
Berdasarkan etnis, pemilih Jawa dan Batak juga masih dominan memilih Ganjar.
Sedangkan pemilih Sunda lebih banyak memilih Prabowo dan pemilih Sumatra Barat memilih Anies Baswedan.
“Pemilih Jawa masih dominan ke Ganjar, pemilih Sunda ke Pak Prabowo sebelumnya ke Mas Anies, Batak ke Ganjar, Madura solid ke Pak Prabowo, Betawi ke Anies, Minang masih banyak Mas Anies, Sumbar masih Anies,” jelasnya.
Sementara dari sisi agama, pemilih Islam lebih banyak memilih Prabowo dengan selisih sedikit dari Ganjar maupun Anies.
Sementara itu, pemilih Protestan, Hindu hingga Kong Hu Cu lebih banyak mendukung Ganjar.
“Islam ke Prabowo tapi beda tipis dengan Ganjar maupun Anies. Pemilih Protestan lari ke Ganjar termasuk pemilih Hindu, Buddha ,Kong Hu Cu,” ujarnya.
Dari sisi pekerjaan, petani, peternak, nelayan, buruh kasar, wiraswasta hingga pengusaha juga lebih banyak mendukung Prabowo.
Sedangkan dari pegawai mulai swasta maupun negeri, guru dosen dan profesional lebih banyak mendukung Ganjar.
“Untuk ibu rumah tangga banyak ke Prabowo lalu usia masih sekolah dan kuliah juga ke Prabowo,” ujarnya.
Survei Indikator Politik Indonesia ini digelar pada 26-30 Mei 2023 terhadap 1.230 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.
Survei dilakukan melalui panggilan telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Pemilihan sampel dilakukan dengan metode random digit dialing (RDD) yakni teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Adapun margin of error survei +/- 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"