KONTEKS.CO.ID – Dusun Krajan adalah contoh nyata kehidupan beragama yang harmonis di Indonesia. Umat Buddha, Islam, Kristen, Katolik hidup nyaman berdampingan.
Hal ini bisa dilihat saat masyarakat Muslim di Dusun Krajan, Desa Kalimanggis Luwih, Temanggung, Jawa Tengah memadati Masjid Almuhajirin untuk salat Idul Fitri.
Saat salat Id selesai, Bhante Thitasaddho yang sudah menunggu bersama umat Buddha lainnya di luar masjid, bersiap mengucapkan selamat Hari Idul Fitri.
Penduduk Dusun Krajan, Desa Kalimanggis Luwih didominasi penduduk beragama Buddha. Persentasenya mencapai 97%. Umat Muslim di dusun ini hanya sekitar 2,5% dan lainnya beragama Kristen serta Katolik.
Masjid Almuhajirin sendiri berjarak sekitar 500 meter dari Wisma Bhikku Jaya Wijaya. Nah setelah menunggu hampir 40 menit tokoh agama Buddha, Bhante Thitasaddho ikut mengucapkan selamat Idul Fitri kepada semua jamaah yang hadir.
“Selamat merayakan Idul Fitri Bapak dan Ibu, mohon maaf lahir dan batin. Semoga kita semua senantiasa bahagia bersama keluarga,” kata Bhante.
Dengan penuh senyum dan bahagia semua jamaah tampak menerima ucapan selamat dari Bhante Thitasaddho.
Sekretaris Desa Kalimanggis, Luwih, saat mendampingi Bhante Thitasaddho Masjid Almuhajirin menjelaskan, umat Buddha di daerahnya sudah biasa mengucapkan selamat kepada saudara Muslim yang merayakan Idul Fitri.
“Di Dusun Krajan Desa Kalimanggis ini 97 persen beragama Buddha, 2,5 persen beragama Islam, dan lainnya beragama Kristen dan Katolik,” sebutnya.
Bahkan di Dusun Krajan, lanjut Luwih, walaupun sebagian besar beragama Buddha tetapi, warga juga ikut menyiapkan makanan komplit di meja ruang tamu. Bahkan menyediakan ketupat atau makan komplit dengan lauk-pauk lengkap.
“Di sini, warga tetap menyiapkan makanan dan menerima tamu dari saudara atau kerabat yang beragama Muslim dan saling memaafkan dari non-Muslim juga berkunjung untuk memeriahkan momen Idul Fitri untuk bersilaturahmi, sambil sungkem kepada kerabat yang lebih tua (sepuh),” paparnya.
Luwih menambahkan, silaturahim atau anjang sana Idul Fitri seperti ini sudah ada sejak dulu. Hal ini memang terus dilestarikan untuk menjaga kebersamaan antarkeluarga walaupun beda agama. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"