KONTEKS.CO.ID – Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta kepolisian untuk tidak melanjutkan laporan kasus warga Lampung bernama Bima Yudho Saputro, yang mengkritik pembangunan Lampung Timur, terutama jalan rusak melalui video tiktok.
“Saya minta Pak Kapolri dan seluruh jajaran yang di bawah untuk tidak melanjutkan kasus ini. Pastikan seluruh anggota Bapak, baik itu di Polda, Polres, maupun Polsek, tidak ada yang berani ancam Bima dan keluarga,” kata Syahroni dalam keterangan tertulis, Minggu 16 April 2023.
Menurut politikus Partai Nasdem ini, kritik yang dilakukan Bima terhadap Gubernur dan Bupati Lampung Timur masih dalam koridor yang wajar.
“Jadi tidak usah ada intervensi hukum berlebih. Ingat, masyarakat sedang memantau segala keputusan dari Polri,” tegasnya.
Selain itu, Sahroni kecewa ketika mendapat kabar ayah Bima yang juga ASN, sempat ditegur oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi karena kritik video tiktok Bima. Atas dasar itu Ia menilai sikap Gubernur Lampung Arinal Djunaidi sangat tidak bijak menanggapi kritik dari warganya sendiri.
“Harusnya Gubernur justru berterima kasih dan beri apresiasi. Karena kalau saya lihat fakta yang ada, jalanan dan infrastrukturnya memang masih memprihatinkan. Terlebih banyak masyarakat Lampung yang dukung kritikan Bima, ya berarti (kritikannya) benar,” jelasnya.
Sahroni berharap Kepala Daerah Lampung dan semua Kepala Daerah di Indonesia agar tidak menjadi antikritik. Terutama kritik dari para anak muda, sejauh berlandaskan fakta-fakta.
“Sebab walaupun beberapa bahasa penyampaiannya kurang layak, namun kritiknya itu berbasis data dan fakta di lapangan. Jadi Pemprov Lampung sudah sepatutnya mendengar kritik yang membangun ini, ajak kolaborasi kalau perlu,” pungkasnya. ***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"