KONTEKS.CO.ID – Dinas Kesehatan DKI Jakarta melakukan pemeriksaan dan penyelidikan kasus meninggalnya seorang balita diduga gagal ginjal akut misterius usai konsumsi parecetamol di Rumah Sehat Umum Daerah (RSUD) Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat.
“Nanti kita lakukan pemeriksaan dan penelitian kembali dengan pihak terkait,” ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti di Rumah Susun (Rusun) Karang Anyar, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Jumat 28 Oktober 2022.
Dikatakan, penelitian perlu dilakukan untuk mengetahui apakah balita tersebut meninggal akibat mengonsumsi obat sirop paracetamol.
“Apakah balita tersebut meninggal akibat mengonsumsi obat sirop parasetamol, itu perlu diteliti lagi,” kata dia.
Menurut Widyastuti, kasus tersebut perlu dilakukan penelitian secara medis terlebih dahulu untuk menentukan penyebab meninggalnya balita.
Sementara, Kepala Puskesmas Kecamatan Sawah Besar, Lusi membenarkan jika pihaknya memberikan obat kepada seorang balita (4) dengan jenis parasetamol yang diduga meninggal akibat gangguan ginjal akut misterius pada anak.
“Memang ada obat dari pihak Puskesmas yang diberikan obat jenis parasetamol,” ucap Lusi.
Sebelumnya, Seorang balita berinisial MK (4), meninggal dunia usai mengonsumsi obat sirup parasetamol yang diberikan Puskesmas Sawah Besar, Jakarta Pusat. Diduga, MK mengalami gagal ginjal akut.
Awalnya, balita asal Kelurahan Kartini, Sawah Besar itu mengalami demam. Oleh orang tuanya dibawa ke Puskesmas.
Ayah MK, Amir Hamzah mengatakan, MK dibawa ke Puskesmas Sawah Besar untuk mendapat penanganan instensif pada 14 Oktober 2022 lalu.
“Anak saya panasnya 39 derajat, terus saya bawa ke Puskesmas pada tanggal 14 Oktober 2022,” ujar Amir, Kamis 27 Oktober 2022.
Di Puskesmas, MK diberikan sirop Paracetamol sebanyak 2 botol dan harus diminum setiap empat jam.
Namun, kondisi MK tak kunjung membaik tiga hari usai berobat di Puskesmas tersebut.
Kemudian, pada 16 Oktober, Amir kembali membawa MK ke Puskesmas Sawah Besar.
“Pulang dari sana anak saya diberikan obat lagi antibiotik. Tanggal 17 Oktober 2022 anak saya masih sempat makan bubur,” kata dia.
Selanjutnya, Amir membawa Khaliq ke Rumah Sehat Umum Daerah (RSUD) Kecamatan Sawah Besar, pada 18 Oktober 2022 sekitar pukul 01.00 WIB dini hari.
Di rumah sakit, MK sempat ditangani dokter. Namun nyawanya tak tertolong.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"