KONTEKS.CO.ID – Sebanyak 135 anak mengalami gagal ginjal akut progresif atipikal dan dirawat di rumah sakit di DKI Jakarta.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 63 di antaranya meninggal dunia.
Data kumulatif tersebut didapat dari hasil hospitality record review sejak bulan Januari 2022 hingga Kamis, 27 Oktober 2022.
“Kasus kita pertanggal 27 Oktober total 135 tapi ini total dari Januari, karena kami aktif tadi ya Januari sampai dengan tanggal 27 (Oktober) kemaren,” ujar Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti, di kawasan Monumen Nasional, Jumat 28 Oktober 2022.
“Nanti sore kita akan update lagi sesuai dengan hasil hospitality record review tadi,” imbuhnya.
Dikatakan, dari total 135 kasus tersebut, 63 di antaranya dinyatakan meninggal dunia, 46 sembuh dan sisanya dalam perawatan.
“Dari 135 tadi yang meninggal 63, sembuh 46,” kata Widyastuti.
Menurut Widyastuti, seluruh pasien gagal ginjal akut atipikal tidak semua berdomisili di Jakarta.
Namun, bayi yang mengalami gangguan ginjal itu dirawat di rumah sakit di Jakarta.
“Nah, data DKI tadi tidak semuanya berdomisili di DKI Jakarta tetapi adalah semua bayi, balita yang kebetulan memang dirawat dirumah sakit di DKI Jakarta,” ujarnya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebutkan, angka kasus Acute Kidney Injury Unknown Origin (AKIUO) atau gangguan ginjal akut yang menyerang anak-anak berjumlah 111 kasus.
Dari jumlah tersebut, 50 persen di antaranya meninggal dunia.
Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan, jumlah tersebut didapat hingga hari ini, Rabu 26 Oktober 2022, pukul 10.00 WIB.
“Dari jumlah ini, hanya 72 pasien atau 65 persen yang tinggal di Jakarta,” ujar Ngabila, kepada wartawan.
39 pasien atau 35 persen lainnya bukan warga DKI Jakarta dan hanya menjalani pengobatan di Ibu Kota yakni dari Banten, Jawa Barat, Jawa Timur dan Riau.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"