KONTEKS.CO.ID – Cucu pertama Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi harus menjalani perawatan di Rumah Sakit akibat infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Prasetyo Edi Marsudi menyebut, buruknya kualitas udara di Jakarta menjadi penyebab cucunya mengalami ISPA.
Hal itu ditulis Prasetyo Edi Marsudi dalam keterangan unggahan di akun Instagram miliknya @prasetyoedimarsudi.
“Buruknya kualitas udara satu pekan terakhir ini di wilayah Jabodetabek telah berdampak pada kesehatan masyarakat, termasuk ke cucu pertama saya yang kemarin malam (15/8) terpaksa harus dirawat di Rumah Sakit,” tulis Pras, dikutip Kamis 17 Agustus 2023.
Kepada masyarakat, pria yang karib dengan sapaan Pras itu berpesan untuk menjaga kesehatan, terutama yang beraktivitas di luar rumah.
Pras juga mengingatkan masyarakat untuk segera memeriksakan diri apabila mengalami batuk dan flu.
“Apabila terpaksa harus beraktivitas di luar rumah pakai masker. Bagi yang sedang sakit batuk-batuk, flu hingga demam dan lainnya segera periksakan ke Rumah Sakit atau Puskesmas terdekat,” pesannya.
Dia juga mengimbau agar warga tetap memakai masker di dalam ruangan untuk menghindari penyebaran penyakit.
“Pakai masker hingga di ruangan agar dapat melindungi orang lain supaya tidak tertular,” ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, asupan vitamin dari dalam tubuh juga penting dalam kondisi saat ini.
“Konsumsi makanan yang sehat, kaya akan vitamin seperti buah dan sayuran. Tutup jendela di rumah untuk menghindari udara luar yang kotor,” kata dia.
Masyarakat, sambungnya, harus bergerak cepat mengurangi polusi udara. Mulai dari tidak menggunakan kendaraan berbasis fosil hingga beralih ke transportasi umum.
“Perkantoran yang menerapkan WFH dan WFO. Usahakan minimal di rumah atau sekitar rumah kita tanam pohon, perbanyak ruang terbuka hijau, hingga perketat pengawasan ke sektor industri, pabrik-pabrik,” ujarnya.
Dia berharap, ikhtiar bersama itu segera dapat mengurangi polusi udara di Jakarta dan sang cucu kembali sehat.
Pemprov DKI Uji Coba WFH
Untuk mengurangi polusi udara, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan melakukan uji coba kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH).
Selain itu, Pemprov DKI juga menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bagi sekolah di sekitar lokasi KTT ASEAN.
Penerapan dua kebijakan tersebut untuk menekan polusi udara jelang KTT ASEAN di Jakarta.
Plt Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko menjelaskan,
uji coba WFH dengan persentase kehadiran 50 persen di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
Uji coba mulai berlaku pada 21 Agustus-21 Oktober 2023 bagi ASN yang melakukan fungsi staf atau pendukung.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"