KONTEKS.CO.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan melakukan uji coba kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH).
Namun, uji coba sistem WFH itu berlaku bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak melakukan pelayanan secara langsung.
Selain itu, Pemprov DKI juga menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bagi sekolah di sekitar lokasi KTT ASEAN.
Penerapan dua kebijakan tersebut untuk menekan polusi udara jelang KTT ASEAN di Jakarta.
Plt Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik DKI Jakarta, Sigit Wijatmoko menjelaskan,
uji coba WFH dengan persentase kehadiran 50 persen di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
Uji coba mulai berlaku pada 21 Agustus-21 Oktober 2023 bagi ASN yang melakukan fungsi staf atau pendukung.
Namun, WFH tidak berlaku bagi ASN pada layanan yang bersifat langsung kepada masyarakat, seperti RSUD, Puskesmas, Satpol PP, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan, Dinas Perhubungan, hingga pelayanan tingkat kelurahan.
“Jajaran Pemprov DKI Jakarta tetap berupaya memberikan pelayanan kepada masyarakat secara optimal. Kami pastikan penerapan WFH tidak berdampak pada pelayanan publik dan pekerjaan tetap dilakukan sebagaimana mestinya,” kata Sigit dalam keterangannya, Rabu 16 Agustus 2023.
Sigit mengatakan, pihaknya akan menyesuaikan persentase ASN yang WFH dan kehadiran di kantor selama KTT ASEAN pada 4-7 September 2023.
Rinciannya, pegawai yang WFH sebanyak 75 persen dan bekerja dari kantor sebanyak 25 persen.
Penyesuaian ini berlaku pada kantor-kantor pemerintahan yang dekat dari lokasi KTT ASEAN, seperti Kantor Dinas Pariwisata di Kuningan, Jakarta Selatan.
Pembelajaran Jarak Jauh
Sementara, penerapan sistem PJJ berlaku untuk sekolah yang berada di sekitar lokasi KTT ASEAN saat event, yakni pada 4-7 September 2023.
Sistem PJJ tersebut berlaku dengan persentase kehadiran siswa sebanyak 50 persen.
Namun, untuk guru dan tenaga pendidik di sekolah tetap hadir dan beraktivitas 100 persen.
“Sekolah yang menerapkan PJJ juga hanya yang berlokasi di sekitar KTT ASEAN. Seperti di daerah Thamrin, Sudirman, Tanah Abang, Kuningan, dan Menteng,” ujarnya.
“Namun, untuk sekolah yang jauh dari venue KTT ASEAN, seperti di daerah Jakarta Barat dan Jakarta Timur, tetap beraktivitas normal dengan masuk 100 persen,” imbuhnya.
Kemudian, usai KTT ASEAN sekolah di sekitar venue dapat kembali menerapkan pembelajaran seperti biasa atau 100 persen kehadiran siswa.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"