KONTEKS.CO.ID – Apresiasi disampaikan Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni, kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan jajaran yang memberikan santunan kepada Sultan Rif’at Alfatih (21), korban kabel Bali Tower yang menjuntai di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan.
Menurut Sahroni, apa yang diperlihatkan Jenderal Sigit dapat menjadi teladan kemanusiaan bagi seluruh anggot Polri dan juga masyarakat luas.
“Kapolri telah memberikan teladan dalam hal humanisme, bukan hanya untuk jajarannya, juga tseluruh warga negara. Komisi III DPR sangat mengapresiasi itu,” ujarnya dalam keterangan pada Kamis, 3 Agustus 2023.
Menurut Sahroni, Polri memang sudah seharusnya sigap membantu dan mengayomi masyarakat. Tentu dalam segala situasi. Baik saat terjadi musibah, tindak kejahatan, dan berbagai situasi lain.
Dalam musibah yang dialami Sulatan, Kapolri memerintahkan jajaran di Dokkes hingga Polres Jakarta Selatan, memberikan bantuan. Pemeriksaan kesehatan dilakukan dengan mendatangi Sultan di kediamannya.
Tak hanya itu, Sultan juga diberikan bantuan perawatan di RS Polri Kramatjati agar dapat pulih kembali.
Kabel melintang di tengah Jalan Antasari membuat seorang mahasiswa bernama Sultan Rif’at Alfatih mengalami kecelakaan pada Januari lalu.
Akibatnya, Sultan mengalami luka pada bagian leher dan wajah. Kini, pria berusia 20 tahun itu sudah tidak bisa hidup normal.
Fatih, ayah korban mengungkapkan musibah yang terjadi pada anaknya di Jalan Pangeran Antasari, Cilandak, Jakarta Selatan, pada 5 Januari 2023.
Saat itu, kata Fatih, putranya dari Pacitan hendak main bersama temannya saat libur semester kuliah.
Dari kediamannya di bilangan Bintaro, Sultan bersama beberapa temannya naik sepeda motor ke arah Jalan TB Simatupang dan Jalan Pangeran Antasari.
Saat di Jalan Pangeran Antasari mendadak mobil jenis SUV berhenti di depan motor korban. Mobil itu berhenti karena ada kabel fiber optik yang melintang di tengah jalan.
Sopir SUV yang bergerak perlahan melewati kabel menjuntai salah perhitungan. Sopir tak menyadari kabel tersebut menyangkut di bagian atap mobil.
“Karena kabel fiber optik terbuat dari serat baja, kabelnya jadi tidak putus saat tertarik beberapa meter,” ujarnya.
Akibatnya, kabel justru berbalik ke arah belakang dan menjepret leher Sultan. Korban yang tak sadarkan diri dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati untuk mendapat pertolongan pertama.
Terkini, Sultan tidak bisa berbicara dan tak bisa bernapas melalui hidung dan mulut.
Dia harus menggunakan alat bantu pernapasan yang dipasang dari leher. Dia juga hanya bisa mengonsumsi cairan hingga berat badannya terus menyusut.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"