KONTEKS.CO.ID – Satpol PP DKI Jakarta menduga, pelaku asusila di Taman Hutan Kota, Cawang, Kelurahan Kebon Pala, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, dari kelompok LGBT kalangan atas atau high class.
Kepala Satpol PP Kecamatan Makasar Badrudin mengatakan, kelompok LGBT yang diduga berbuat asusila di Hutan Kota, Cawang, Jaktim itu mayoritas orang kaya.
“Mereka kebanyakan dari orang kaya. Ada mobil mewah juga, seperti Honda CRV, itu kan lumayan mewah,” kata Badrudin soal pelaku LBGT di Hutan Kota, Cawang, Jaktim itu menukil Antara, Rabu 26 Juli 2023.
Dikatakan Badrudin, ketika anak buahnya melakukan penggerebekan banyak mobil mewah yang parkir di sekitar Hutan Kota, Cawang.
Bahkan, kata dia, saat kegiatan penyisiran di Hutan Kota, Cawang pada 2022 silam juga ditemukan ada pria LGBT mengendarai mobil Lexus.
“Jarang yang pakai mobil odong-odong. Mereka orang-orang ‘high class’ semua,” kata Badrudin.
Dari hasil penelusuran, lanjut Badrudin, pria LGBT itu kerap memarkirkan kendaraannya di tepi jalan dekat Hutan Kota, Cawang di Jalan Mayjen Sutoyo.
Untuk akses masuk ke Hutan Kota, Cawang, mereka melalui celah pagar pembatas yang berlubang lalu melakukan tindakan asusila di sudut belakang hutan kota sehingga tidak terpantau.
“Kegiatan mereka itu malam, kalau pagi jarang. Karena kalau pagi ada petugas dari Sudin Pertamanan. Jadi, mereka malam kegiatannya,” katanya.
Untuk mengantisipasi tindakan asusila di Hutan Kota, Cawang, Satpol PP memperketat pengawasan dan pengamanan di kawasan itu, mulai Selasa 25 Juli 2023.
Pengamanan hutan kota itu melibatkan Satpol PP Kecamatan Makassar, Kelurahan Kramat Jati dan Kelurahan Kebon Pala serta dua orang personel Babinsa.
“Kegiatan ini akan digelar hingga dua pekan ke depan selama 24 jam dengan sistem pergantian (shift) per tiga jam sekali,” kata Badrudin.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Jakarta Timur Budhy Novian mengatakan pemerintah daerah meningkatkan pengawasan dan penjagaan di Hutan Kota, Cawang.
“Pemkot Jaktim juga memperbaiki pagar yang jebol,” ujarnya.
Ditambahkan Budhy, perlu penambahan lampu sorot di hutan kota mengingat di beberapa titik lokasi itu masih gelap, sehingga rawan tindakan asusila.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"