KONTEKS.CO.ID – Sejak Daniel Mananta memberikan info mengejutkan tentang adanya SD Internasional yang diduga memiliki agenda LGBT, kasus ini menjadi viral. Daniel mencolek pihak berwenang, Kemendikbudristek, agar segera melakukan penyelidikan.
Sebelumnya, Daniel Mananta dalam diskusinya bersama tokoh agama Quraish Shihab pada siaran YouTube Daniel Mananta Network mengungkap adanya sekolah internasional di kawasan Jabodetabek.
Menurutnya, sekolah itu diduga memiliki agenda untuk menyebarkan paham Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) kepada para siswanya.
Tadinya Daniel berniat untuk mendaftarkan anaknya di sekolah tersebut. Namun setelah datang ke sekolah tersebut, ia membatalkan niatnya.
Toilet Netral Gender
Dalam tayangan YouTubenya, Daniel juga merasa lebih kaget dengan jawaban pihak sekolah atas pertanyaannya mengenai keberadaan toilet ‘netral gender’ di dalam sekolah tersebut.
Tak seperti toilet pada umumnya yang dipisahkan antara laki-laki dan perempuan, namun di sekolah tersebut menurut Daniel, juga tersedia bagi yang netral gender.
Menurut Daniel, toilet netral gender termasuk bagian dari agenda paham LGBT.
“Dan gurunya bilang, oh ya, ya karena kita sangat menghormati banget murid-murid kita. Dan justru seharusnya kita membebaskan mereka dengan pilihan mereka.”
“Kita tidak akan pernah bilang apakah pilihan mereka itu benar atau salah tapi kita justru membebaskan mereka untuk bisa eksplor feeling mereka lebih jauh lagi,” lanjutnya.
“Dan apapun yang kita bicarakan dengan konselor kita, tidak akan pernah kita bicarakan dengan orang tua murid,” sebut Daniel.
Pada kesempatan tersebut, Quraish Shihab menyebut apa yang dilakukan sekolah tersebut sangat berbahaya. Menurutnya, paham LGBT adalah bahaya besar bagi anak-anak Indonesia.
“Dan jangan kita malah bersikap seperti bangau, meletakkan mata dan kepala kita di bawah tidak mau melihat itu,” kata Quraish.
Sementara, Direktur Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Muhammad Hasbi menyebut hal itu akan diselidiki oleh pihaknya. Kemendikbudristek juga akan memeriksa nama sekolah dan lokasi pasti sekolah yang dimaksud.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"