KONTEKS.CO.ID – Botox, yang terbuat dari bakteri Clostridium botulinum, merupakan obat yang sudah lama dikenal untuk mengatasi kondisi medis tertentu, seperti gangguan saraf.
Belakangan ini penggunaan botox semakin populer dalam dunia kecantikan atau estetik untuk mengurangi kerutan dan garis halus di wajah.
Namun, sebelum memutuskan untuk melakukan suntik botox, penting untuk memahami cara kerja dan efek sampingnya.
Botox bekerja dengan cara memblokir aktivitas saraf dan otot agar melemah dan lumpuh sementara waktu.
Inilah yang menjadikan kerutan di kulit sekitar lokasi penyuntikan tampak berkurang bahkan sampai hilang.
Biasanya efek samping baru terasa beberapa hari setelah obat disuntikkan dan akan bertahan selama 3-6 bulan.
Setelah itu, otot akan mulai berkontraksi lagi dan kerutan di kulit kembali muncul. Meski begitu, kerutan yang muncul tidak akan parah seperti sebelumnya.
Meski botox tergolong aman sekalipun dokter memberikannya dengan dosis yang tepat dan sudah berpengalaman, namun obat ini tetap ada risiko efek samping.
Beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah suntik antara lain nyeri, bengkak, atau memar di lokasi suntikan, sakit kepala hingga demam.
Efek lain juga terjadi seperti kelopak mata turun atau alis miring, bibir tampak miring dan keluar air liur, serta mata kering atau keluar air mata secara berlebihan.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk melakukan suntik botox, penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Dokter akan mengevaluasi kondisi kesehatan dan memberikan dosis yang tepat sesuai dengan kebutuhan.
Selain itu, pastikan juga untuk melakukan prosedur ini di tempat yang terpercaya dan pilih dokter yang berpengalaman.
Jadi, apakah botox hanya untuk menjaga kecantikan atau bisa menjadi solusi medis?
Jawabannya adalah keduanya. Penggunaan botox untuk mengatasi kondisi medis tertentu sudah terbukti efektif.
Sedangkan untuk kecantikan atau estetik, penting Anda tetap memahami risiko dan efek sampingnya.
Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum melakukan suntik botox.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"