KONTEKS.CO.ID – Mengonsumsi junk food atau sering disebut sebagai makanan ultra proses, dapat meningkatkan risiko kanker.
Para peneliti berpendapat, junk food juga dapat meningkatkan risiko kematian yang diakibatkan oleh kanker, terutama pada perempuan.
Menurut sebuah studi dalam jurnal The Lancet, peningkatan konsumsi junk food sebanyak 10 persen maka akan meningkatkan risiko kanker sebesar 2 persen, kanker ovarium sebesar 19 persen, atau bahkan kematian karena penyakit tersebut.
Studi tersebut menunjukkan, makan terlalu banyak junk food memiliki hubungan dengan meningkatnya risiko kematian akibat kanker, terutama kanker pada ovarium dan kanker pada payudara.
Para peneliti melaporkan, seseorang yang terlalu banyak makan junk food, akan menunjukkan risiko lebih tinggi terkena kanker perut, kolorektal, atau bahkan kanker yang dapat menyerang saluran pernapasan.
Selain itu, studi baru pun juga memperingatkan bahwa makanan junk food akan menyebabkan tinggi garam, lemak, gula, dan juga mengandung aditif buatan, yang juga dapat menyebabkan obesitas, diabetes tipe 2 serta penyakit kardiovaskular.
Dilansir Centers for Disease Control and Prevention risiko kanker juga akan meningkat karena kelebihan berat badan dan makin lama seseorang tersebut akan mengalami kelebihan berat badan.
Lemak ekstra yang ada di dalam tubuh aktif dan mengirimkan sinyal ke seluruh tubuh. Sinyal inilah yang dapat memberi tahu sel yang ada di dalam tubuh untuk membelah dengan lebih cepat, yang mana hal ini dapat menyebabkan kanker.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"