KONTEKS.CO.ID – Sindrom Tourette merupakan gangguan neurologis yang dapat mempengaruhi otak dan saraf. Sindrom ini umumnya berkembang pada anak usia dini dan akan membaik saat dia dewasa.
Sindrom ini juga akan menyebabkan seseorang membuat gerakan atau suara tiba-tiba yang disebut dengan tics.
Tics merupakan sebuah gerakan yang secara tidak disengaja, seseorang tidak dapat mengontrol bahkan mencegahnya.
Tics motorik ditandai dengan adanya gerakan tubuh, seperti mengangkat bahu. Tics vokal ditandai dengan adanya kemunculan suara, seperti membersihkan saluran tenggorokan.
Tics motorik lebih cenderung akan berkembang sebelum tics vokal.
Gejala Sindrom Tourette
Gejala utama sindrom Tourette adalah tics yaitu gerakan atau vokalisasi yang dilakukan secara mendadak dan berulang-ulang.
Gejalanya cukup bervariasi mulai dari gejala yang ringan hingga berat dan dapat memengaruhi kualitas hidup penderitanya.
Tics dapat dikelompokkan menjadi tics sederhana dan tics kompleks. Tics yang sederhana cara kerjanya hanya melibatkan sedikit kelompok otot, sedangkan tics kompleks melibatkan banyak kelompok otot.
Pada tics sederhana terdapat gejala motorik yang sering ditemukan yaitu kedipan mata, sentakan kepala, mengangkat bahu, pandangan mata yang beralih, kedutan hidung dan juga gerakan mulut yang aneh.
Pada tics kompleks terdapat gejala motorik yang sering ditemukan yaitu menyentuh dan mengendus barang, gerakan yang berulang-ulang, melangkah dengan pola tertentu, gerakan senonoh, membungkuk atau memutar badan, dan juga melompat-lompat.
Penyebab Sindrom Tourette
Penyebab terjadinya sindrom Tourette belum diketahui, akan tetapi ada dugaan kuat yang mengarah pada adanya suatu kombinasi dari faktor genetik dan lingkungan.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"