KONTEKS.CO.ID – Sikap apatis ini perlu dipahami agar menjadi pengetahuan sekaligus penentuan sikap dalam berosialisasi sehari-hari, lalu apa sih ciri-ciri orang apatis itu?
Sikap apatis sering kali dikaitkan dengan depresi dan bisa merupakan refleksi atas kurang berminatnya seseorang terhadap hal-hal yang dianggap tidak penting.
Apatis merupakan suatu keadaan psikologis yang mana seseorang atau individu itu tidak peduli terhadap aspek-aspek penting di dalam kehidupan manusia, seperti aspek emosional, fisik, serta kehidupan sosial.
Sikap apatis dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti tidak percaya lagi pada orang lain, tekanan emosional, kekurangan fisik, hingga kurang kasih sayang.
Adapun ciri-ciri orang apatis antara lain:
- Kehilangan motivasi serta gairah terhadap hal-hal yang dulunya itu dianggap menarik serta menyenangkan.
- Tidak peka atau tidak perduli terhadap orang lain serta keadaan lingkungan sekitarnya.
- Tidak peduli dengan aspek-aspek penting di dalam kehidupan manusia, seperti kehidupan sosial.
- Kehilangan minat atau juga ketertarikan terhadap banyak hal di dalam hidupnya.
Apatis dapat berpengaruh mulai dari kehidupan pribadi, sosial, politik, negara, serta yang lain-lainnya.
Sikap apatis ini cukup banyak bertentangan dengan kehidupan sosial. Sikap apatis ini dapat merugikan diri sendiri ataupun orang-orang yang berada di sekitarnya.
Adapun dampak dari sikap apatis sebagai berikut:
1. Meningkatkan potensi timbulnya individualisme di dalam suatu masyarakat sehingga tiap-tiap orang tidak peduli dengan satu sama lain.
2. Sikap apatis ini juga dapat berpotensi menimbulkan masalah yang lebih besar, misalnya perselisihan atau juga perpecahan di tengah-tengah masyarakat.
3. Orang apatis serta orang-orang di sekitarnya cenderung sulit untuk berkembang menjadi lebih baik disebabkan kurangnya kesadaran atau juga kepedulian terhadap diri sendiri, orang lain, serta lingkungan sekitarnya.
4. Kurangnya kontrol sosial disebabkan orang apatis tidak perduli atau juga tidak berminat pada berbagai hal.
Walau demikian, apatis tidak sama dengan depresi, namun, dapat termasuk bagian dari gangguan depresi atau terkait dengan penurunan kognitif.
Mengutip laman Parkinson’s Foundation, depresi biasanya menimbulkan perasaan tidak berharga atau bersalah.
Sementara orang dengan sikap apatis tidak akan merasakan suasana hati atau memiliki kondisi emosional yang datar.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"