KONTEKS.CO.ID – Sebagai bagian dari tradisi Islam yang kaya dengan nilai-nilai spiritual dan ritual, mandi sunah sebelum salat Idul Fitri adalah praktik yang dianjurkan bagi umat Muslim.
Mandi sunah sebelum salat Idul Fitri bukan hanya sekadar tata cara formal. Tetapi juga mencerminkan kebersihan fisik dan spiritual sebelum merayakan hari yang penuh keberkahan ini.
Dalam ajaran Islam, mandi bukan hanya sekadar membersihkan tubuh dari kotoran, tetapi juga menyucikan jiwa dan menyiapkan diri untuk beribadah dengan penuh khusyuk.
Sesuai dengan Sunnah Rasulullah SAW, yang senantiasa menjadi teladan bagi umat Islam, mandi pada hari-hari besar seperti Idul Fitri dan Idul Adha menjadi amalan yang dianjurkan.
Hadits riwayat Ibnu Majah menyatakan, “Bahwasannya Nabi SAW mandi pada hari Idul Fitri dan Idul Adha.”
Hal ini menunjukkan pentingnya menjaga kebersihan dan kesucian sebelum melaksanakan ibadah pada hari yang istimewa.
Dalam konteks mandi sunnah Idul Fitri, niat memiliki peran yang sangat penting.
Niat bukan hanya sekadar kata-kata, tetapi juga manifestasi dari kesungguhan dan kesadaran spiritual seseorang.
Mengutip buku Panduan Shalat Wajib & Sunnah Lengkap oleh Ustaz Mukhsin Mather, niat mandi Idul Fitri sebagai berikut:
Nawaitul ghusla li ‘îdil fithri sunnatan lillâhi ta’âlâ
Artinya: “Aku niat mandi untuk merayakan Idul Fitri sebagai sunnah karena Allah Ta’ala.”
Dengan mengucapkan niat ini sebelum mandi, umat Muslim menegaskan bahwa tindakan membersihkan diri ini bukan semata-mata untuk urusan dunia semata. Juga bentuk ibadah dengan penuh keikhlasan kepada Allah SWT.
Namun, penting untuk dicatat bahwa ada perbedaan niat mandi sunnah Idul Fitri dengan mandi wajib jika seseorang berada dalam keadaan hadas besar.
Dalam hal ini, lafaz niatnya menjadi:
Nawaitul ghusla liraf’il hadasil akbari fardlal lillaahi ta’aalaa
Artinya: “Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar, fardhu karena Allah Ta’ala.”
Niat dalam mandi sunah Idul Fitri mengingatkan umat Muslim untuk menjalankan setiap ibadah. Tentunya dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.
Hal ini merupakan bagian dari upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kemudian. merasakan keberkahan dalam setiap langkah ibadah.
Dalam menjalankan tradisi keagamaan seperti ini, umat Muslim tidak hanya menghidupkan Sunah Rasulullah SAW. Juga memperkuat ikatan spiritual dengan Sang Pencipta.
Dengan demikian, mandi sunah Idul Fitri bukan hanya sekadar ritual. Tetapi merupakan bagian dari perjalanan spiritual yang membawa keberkahan dan kesucian dalam kehidupan sehari-hari.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"