KONTEKS.CO.ID – Monkeypox adalah virus yang diakibatkan oleh hewan pengerat seperti tupai dan tikus. Virus ini dapat menyebar antar manusia melalui cairan tubuh atau kontak kulit ke kulit.
Selain itu, terdapat beberapa kasus monkeypox di Indonesia yang menyerang anak-anak berusia 5-9 tahun. Anak-anak berusia di bawah 8 tahun berisiko tinggi terinfeksi dan mengalami gejala yang lebih berat daripada orang dewasa.
Gejala monkeypox mirip dengan cacar air, namun bentuk jerawat lebih khas dan terlihat lebih besar. Tetapi dalam beberapa kasus, gejala yang muncul dapat berat dan memerlukan pengobatan di rumah sakit.
Gejala Monkeypox
1. Demam
2. Sakit Kepala
3. Sakit di Bagian Tubuh
4. Luka Kulit (pustula) yang Terjadi Belakangan
5. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
6. Lelah
Kasus monkeypox Indonesia terkait dengan import hewan menyusulnya, terutama tupai dan tikus dari Afrika yang eksotis.
Virus monkeypox bukanlah virus yang umum di Indonesia, namun masyarakat harus tetap berhati-hati. Kita harus mewaspadai anak-anak di bawah 8 tahun yang merupakan kelompok rentan terhadap virus ini.
Kontak langsung dengan hewan eksotis atau pengerat harus di hindari. Anak-anak dan orang dewasa harus selalu menjaga kebersihan dan higienis, dalam menghindari kontak dengan orang yang mungkin terinfeksi.
Untuk menangani monkeypox, dokter akan memeriksa dan membuat diagnosis dengan melihat jerawat yang muncul pada kulit. Pengobatan simtomatik bisa diberikan untuk memberikan bantuan gejala.
Dalam beberapa kasus, pasien dapat diberikan obat antivirus yang dapat membantu dalam memerangi virus.
Saat ini, monkeypox tidak memiliki vaksin yang efektif, namun pencegahan terhadap virus ini dapat di lakukan dengan cara menjaga kebersihan dan menjauhi kontak langsung dengan hewan pengerat.
Hindari pula kontak dengan pasien monkeypox, serta jangan berbagi pakaian, handuk, atau barang lainnya dengan pasien monkeypox. Selain itu, anjurkan anak-anak Anda untuk selalu mencuci tangan dengan sabun setiap saat.
Maka dari itu, waspadalah terhadap virus monkeypox yang berisiko menginfeksi anak-anak di bawah 8 tahun.
Jaga kesehatan dan kebersihan Anda dengan baik, serta jangan lupa untuk memperhatikan bayi dan anak-anak Anda untuk menghindari virus yang satu ini.
Semoga informasi ini bermanfaat dan membantu orang tua untuk lebih memahami bahaya yang mungkin terjadi di tengah anak-anak kita.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"