KONTEKS.CO.ID – Peran penting dari pelvis renalis dalam proses pengumpulan dan pengeluaran urine tidak bisa kita abaikan. Organ ini berbentuk corong, berlokasi di dalam ginjal, dan terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu calyces dan hilium.
Urine terbentuk dari hasil penyaringan darah yang prosesnya terjadi dalam organ ginjal. Setelah terbentuk, urine akan melewati serangkaian organ dalam sistem urinaria, termasuk pelvis renalis, ureter, kandung kemih, dan akhirnya keluar melalui uretra saat buang air kecil.
Fungsi dari pelvis renalis adalah sebagai wadah penampung urine sementara, sebelum mengalami filtrasi oleh nefron, mengalir lewat ureter dan selanjutnya keluar dari tubuh.
Pelvis renalis memiliki peran yang sangat penting sehingga apabila mengalami penyakit, saluran kemih pun bisa terganggu.
Menyadur dari halaman alodokter.com, berikut beberapa penyakit yang dapat menyerang pelvis renalis antara lain:
- Karsinoma sel transisional: Kanker langka yang terjadi di pelvis renalis dengan gejala seperti darah dalam urine dan nyeri di pinggang atau punggung bawah.
- Pielonefritis: Peradangan pada pelvis renalis, umumnya terjadi karena penyebaran bakteri dari infeksi kandung kemih. Gejala meliputi sakit pinggang dan demam.
- Hidronefrosis: Kondisi di mana sumbatan atau aliran balik urine dari kandung kemih menyebabkan pembengkakan pada pelvis renalis. Gejala dapat termasuk nyeri di punggung, perut bagian bawah, dan selangkangan.
Pencegahan penyakit pada pelvis renalis bisa kita lakukan dengan menerapkan gaya hidup sehat.
Jika Anda mengalami keluhan saat buang air kecil atau nyeri di perut, pinggang, atau selangkangan, segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut dan penanganan yang sesuai.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"