KONTEKS.CO.ID – Ketika berbicara tentang kuliner Indonesia, Sulawesi Selatan memiliki tempat tersendiri dalam hati para pecinta masakan tradisional. Salah satu hidangan yang paling ikonik dan mendalam akar budayanya adalah Coto Makassar. Dengan rasa yang khas dan sejarah yang panjang, makanan ini telah mengukir warisan kuliner yang membanggakan. Artikel ini akan membahas secara detail, menggali sejarahnya, bahan-bahan utamanya, serta mengeksplorasi rahasia di balik kelezatannya.
Sejarah Coto Makassar: Mengulik Akar Budaya
Coto Makassar bukanlah sembarang masakan. Ini adalah bagian penting dari budaya Sulawesi Selatan yang telah ada sejak zaman dahulu.
Literasi memperkirakan, masyarakat Bugis-Makassar pertama kali membuat hidangan ini pada abad ke-13. Pada masa itu, mereka menghidangkan Coto sebagai hidangan istimewa untuk acara-acara besar seperti pernikahan dan upacara adat.
Bahan-Bahan Utama yang Menciptakan Kelezatan
Coto Makassar dikenal karena kuahnya yang kaya dan daging sapi yang empuk. Bahan utama yang dalam masakan ini adalah:
1. Daging Sapi
Mereka memotong daging sapi tipis dan memasaknya hingga empuk. Pemilihan potongan daging yang tepat menjadi kunci kelezatan Coto Makassar.
2. Kacang Tanah
Mereka menggunakan kacang tanah sangrai untuk membuat kuah menjadi lebih kental dan memberikan rasa gurih yang khas.
3. Bumbu Khas
Bumbu utama yang mereka gunakan adalah bawang putih, bawang merah, ketumbar, jahe, dan kunyit. Semua bumbu ini dihaluskan dan kemudian disangrai hingga aroma harumnya terpancar.
4. Daun Bawang dan Seledri
Mereka menggunakan daun bawang dan seledri segar sebagai garnish untuk menambah aroma segar pada hidangan.
Cara Memasak Coto Makassar yang Lezat
Pertama-tama, mereka merebus daging sapi bersama dengan bumbu-bumbu hingga empuk. Setelah itu, tambahkan kacang tanah sangrai dan biarkan kuah meresap ke dalamnya. Proses memasak ini membutuhkan kesabaran karena kuah harus benar-benar meresap ke dalam daging untuk menciptakan rasa yang sempurna.
Rahasia Kekhasan Kuah Coto Makassar
Kekhasan masakan tradisional ini terletak pada kuahnya yang kaya rasa. Mereka mengolah bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kuah ini dengan hati-hati dan dalam durasi yang cukup lama. Kuahnya yang kental dan gurih menjadikan makanan ini begitu istimewa. Tambahkan sedikit jeruk nipis untuk sentuhan asam yang menyegarkan.
Sajian yang Tidak Pernah Habis
Biasanya, orang menyajikan Coto Makassar bersama ketupat atau burasa, yang merupakan sejenis lontong dari beras. Selain itu, jangan lupa menambahkan daun bawang, seledri, dan bawang goreng sebagai garnish. Hidangan ini juga biasanya dilengkapi dengan sambal pedas untuk mereka yang doyan sensasi lebih.
Tahun Pembuatan Film dan Penghargaan
Film dokumenter kuliner berjudul “Rasa Makassar” juga menampilkan Coto Makassar sebagai salah satu bintangnya. Dian Sastrowardoyo menjadi sutradara film ini yang berhasil meraih penghargaan sebagai “Film Dokumenter Kuliner Terbaik” dalam Festival Film Indonesia pada tahun 2018.
Dalam setiap suapannya, kita merasakan jejak sejarah dan kekayaan budaya Sulawesi Selatan. Begitu banyak rasa, aroma, dan cerita yang terkandung dalam satu mangkuk Coto. Jadi, jika Anda berkesempatan mengunjungi Sulawesi Selatan, pastikan untuk mencicipi hidangan legendaris ini.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"