KONTEKS.CO.ID – Sunscreen adalah produk perawatan kulit yang wajib digunakan setiap harinya. Selain mencegah sunburn, menggunakan sunscreen juga penting untuk melindungi kulit dari dampak buruk sinar matahari. Namun, banyaknya mitos tentang sunscreen yang beredar membuat orang-orang semakin bingung mengenai cara menggunakan sunscreen dengan benar. Berikut mitos dan fakta tentang sunscreen.
Mitos Sunscreen
Tidak Perlu Mengaplikasikan Sunscreen Kembali jika SPF Tinggi
Fakta: Baik kamu menggunakan SPF 30 atau SPF 100, kamu perlu mengaplikasikannya kembali setidaknya dua jam. SPF adalah kemampuan sunscreen untuk menyaring sinar matahari, bukan berapa lama produk tersebut dapat bertahan di bawah sinar matahari. Aplikasikan ulang Sunscreen pada kulit setiap 2 jam sekali.
Mitos Sunscreen: Orang Berkulit Gelap Tidak Perlu Memakai Sunscreen
Fakta: Orang berkulit gelap pun perlu menggunakan sunscreen. Meskipun orang berkulit gelap kaya akan melanin, namun tetap tidak dapat memblokir UVA. Sehingga, bisa menyebabkan penuaan dini dan kerutan pada kulit.
Ketika Menggunakan Moisturizer Mengandung SPF, Tak Perlu Lagi Menggunakan Sunscreen
Fakta:Â Meskipun menggunakan moisturizer yang memiliki kandungan SPF dan PA belum cukup melindungi kulit dari radiasi UVA dan UVB. Hal ini karena formula dalam moisturizer fokus untuk menjaga kelembapan kulit, bukan untuk melindungi kulit dari radiasi UV. Jadi, tetap gunakan sunscreen demi menghindari dampak buruk UV.
Jika Menggunakan Sunscreen Vitamin D Tidak Dapat Diserap Tubuh
Fakta: Sunscreen tidak mencegah 100% sinar UV masuk ke kulit. Sehingga, sinar UVB yang menembus sunscreen sudah cukup untuk membantu tubuh kamu memproduksi vitamin D.
Mitos Sunscreen: Menggunakan Sunscreen Lebih Baik daripada Menutupi Tubuh
Fakta: Menutupi kulit adalah perlindungan yang jauh lebih baik daripada penggunaan sunscreen. Meskipun menggunakan Sunscreen, memakai pakaian tertutup justru lebih efektif menyaring sinar UV.
Tidak Perlu Memakai Sunscreen Saat Hari Sedang Hujan
Fakta : Banyak orang mengasumsikan bahwa ketika cuaca berawan atau hujan, sinar UV matahari tidak berbahaya karena matahari tidak bersinar terang dan cuaca tidak panas.
Namun, kenyataannya adalah sinar UV tetap ada dan dapat merusak kulit. Ini disebabkan oleh sifat sinar UVA yang dapat memantul dari berbagai permukaan seperti awan, air, kaca, dan bahkan menembus lapisan awan serta jendela.
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"