KONTEKS.CO.ID — Autisme atau gangguan spektrum autisme (ASD) adalah masalah perkembangan anak yang memengaruhi cara belajar, berperilaku, dan cara berkomunikasi serta berinteraksi pengidap.
Kondisi ini merupakan kondisi seumur hidup dan tidak dapat kita sembuhkan, gejala dan ciri-ciri autisme dapat muncul pertama kali pada masa kanak-kanak.
Bagi orang tua, mengenali tanda-tanda awal autisme penting agar dapat memberikan perawatan dan dukungan yang sesuai sejak dini.
Namun, orang tua juga harus membedakan terlebih dahulu terkait anak autis dengan anak yang normal bukanlah tugas yang mudah.
Artikel ini seperti disarikan dari berbagai sumber, akan memberikan panduan untuk membantu Anda memahami perbedaan antara perilaku anak autis dan anak yang perkembangannya normal.
Penyebab gangguan ini belum para ahli ketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab autisme.
Namun, penelitian telah menemukan beberapa faktor yang mungkin berperan, termasuk faktor genetika (keturunan) dari orang tua.
Selain itu, faktor lingkungan juga dapat memainkan peran dalam perkembangan autisme. Beberapa faktor risiko lainnya yang perlu diperhatikan adalah:
– Hamil di Usia Tua: Risikonya dapat meningkat jika ibu hamil di usia yang lebih tua.
– Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah: Bayi yang lahir dengan berat badan rendah memiliki risiko lebih tinggi mengembangkan autisme.
– Ketidakseimbangan Metabolisme: Beberapa ketidakseimbangan metabolisme dalam tubuh anak dapat terkait dengan kondisi ini.
– Paparan Logam Berat dan Racun Lingkungan: Adanya paparan terhadap logam berat dan racun lingkungan selama masa perkembangan dapat menjadi faktor risiko.
– Riwayat Ibu dengan Infeksi Virus: Ini terjadi selama kehamilan bisa berkontribusi pada perkembangan autisme.
– Paparan Obat Asam Valproat atau Thalidomide: Penggunaan obat tertentu selama kehamilan juga dapat berpengaruh pada risiko autisme.
Meskipun ada beberapa spekulasi tentang hubungan antara vaksin campak-gondok-campak Jerman (MMR) dan autisme, penelitian yang mendalam telah menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara keduanya.
Membedakan perilaku anak autis dengan anak yang perkembangannya normal bisa menjadi tugas yang menantang.
Namun, ada beberapa tanda-tanda awal yang dapat membantu orang tua dalam mengenali potensi kehadiran kondisi ini. Berikut adalah beberapa contoh:
1. Pada Usia 12 Bulan
Respon terhadap panggilan nama anak yang perkembangannya normal umumnya akan menoleh saat dipanggil dengan namanya.
Namun, pada anak yang mengalami autisme, mereka mungkin tidak merespon atau menoleh bahkan setelah namanya diulang beberapa kali.
2. Pada Usia 18 Bulan
Kemampuan berkomunikasi anak dengan perkembangan normal biasanya akan menggunakan isyarat, seperti menunjuk atau menggunakan ekspresi wajah, untuk menyampaikan maksudnya.
Pada anak yang mengalami kondisi ASD ini mereka mungkin tidak memberikan isyarat apa pun atau kesulitan dalam berkomunikasi.
3. Pada Usia 24 Bulan
Keterlibatan dalam interaksi sosial di usia ini, anak biasanya sudah mampu menunjukkan gambar atau menunjukkan kegembiraan ketika bermain bersama orang tua atau teman sebaya.
Pada anak autis, mereka mungkin kurang tertarik atau tidak menunjukkan kegembiraan yang sama saat berinteraksi sosial.
Sehinggga penting untuk ingat bahwa setiap anak adalah individu yang unik, dan perkembangan mereka dapat berbeda-beda.
Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang perkembangan anak Anda, konsultasikan dengan dokter atau spesialis perkembangan anak untuk penilaian lebih lanjut.
Diagnosis kondisi ASD harus mendapatkan persetujuan dari profesional medis yang berpengalaman dalam gangguan ini.
Dalam hal ini, deteksi dini dan intervensi yang tepat dapat membuat perbedaan besar dalam perkembangan anak dengan autisme.
Sehingga dengan pemahaman yang lebih baik tentang gejala dan tanda-tandanya, orang tua dapat memberikan dukungan yang sesuai dan memulai perjalanan menuju perawatan yang paling cocok untuk anak mereka.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"