KONTEKS.CO.ID – Empati adalah salah satu kualitas manusiawi yang paling berharga. Kemampuan untuk merasakan dan memahami perasaan orang lain adalah keterampilan yang sangat penting untuk diajarkan sejak dini.
Oleh karena itu, mengajarkan empati kepada anak-anak, terutama balita, mungkin tampak sulit, tetapi sangat penting dalam pembentukan kepribadian mereka.
Mengutip dari laman thedanish way, berikut ini panduan lengkap, langkah demi langkah tentang bagaimana orang tua dapat mengajarkan empati kepada anak-anak mereka, bahkan saat masih usia dini.
Cara Mengajarkan Empati pada Anak
1. Pahami dan Kenali Perilaku Negatif
Ketika anak menunjukkan perilaku negatif, seperti memukul atau menyakiti teman sebayanya, identifikasi tindakan tersebut dengan tenang dan tegas.
Misalnya, orang tua bisa mengatakan, “Kita tidak boleh memukul orang lain” atau “Tangan kita harus digunakan untuk sentuhan yang lembut.”
2. Tetapkan Batasan
Selanjutnya, jelaskan batasan dengan jelas kepada anak. Ini membantu mereka memahami tindakan mana yang boleh dan tidal. Sebagai contoh, orang tua bisa mengatakan, “Kita tidak boleh memukul orang lain. Itu menyakitkan.”
3. Tunjukkan Empati
Ini adalah langkah kunci. Setelah orang tua menetapkan batasan, tunjukkan empati terhadap anak yang terluka dengan tindakan anak kita.
Gunakan kata-kata yang sederhana dan mendekati anak dengan lembut. Kamu bisa mengatakan, “Dia merasa sedih karena kamu menyakiti dia” atau “Mengapa kamu pikir dia merasa sakit?”
Selain itu, berikan dukungan fisik seperti membelai punggung anak yang terluka atau memberikan kenyamanan dengan cara lain.
4. Beri Kesempatan untuk Mempraktikkan
Biarkan anak mempraktikkan empati dengan bertanya kepada mereka bagaimana mereka bisa membantu anak yang terluka merasa lebih baik.
Ini membantu mereka memahami bagaimana tindakan empati dapat membuat perbedaan. Orang tua bisa bertanya, “Bisakah kamu menunjukkan cara menjadi baik dan lembut?” atau “Bisakah kamu membantu dia merasa lebih baik?”
Mengajarkan empati kepada anak adalah proses yang memerlukan waktu dan kesabaran.
Namun, dengan secara rutin menerapkan langkah-langkah ini, kamu dapat membantu sang buah hati menjadi individu yang lebih peduli dan pemahaman terhadap perasaan orang lain.
Karenanya, ini adalah keterampilan yang akan sangat berharga sepanjang kehidupan mereka.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"