KONTEKS.CO.ID – Terkadang, kita cenderung berpikir bahwa memiliki gaji yang besar akan membawa kebahagiaan yang lebih. Namun, apakah benar demikian?
Ternyata, penelitian ilmiah mengungkapkan bahwa gaji teman, anggota keluarga, dan rekan kerja tampaknya lebih memengaruhi kebahagiaanmu daripada penghasilanmu sendiri, berapapun besarnya.
Mengutip dari laman thehealthy, Lyubomirsky menggambarkan sebuah penelitian yang menemukan bahwa orang (A)Â lebih memilih mendapatkan gaji lebih tinggi daripada orang lain.
Yaitu, gaji A Rp800 juta dan gaji orang lain mendapatkan Rp400 juta. Daripada gaji tahunan A Rp1,5 miliar, tetapi orang lain mendapatkan Rp3 miliar.
Uang untuk Kebahagiaan
Salah satu cara untuk “membeli” kebahagiaan adalah dengan menggunakan uang untuk membeli sumber daya terbatas lainnya, yaitu waktu.
Membayar orang untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang memakan waktu (mengecat rumah, memperbaiki saluran air).
Ini akan memungkinkanmu untuk melakukan hal-hal lain yang membuatmu bahagia. Seperti menghabiskan waktu bersama keluarga, melakukan kegiatan relawan, atau menikmati pertunjukan.
Dengan demikian, apa yang kamu hasilkan tidak selalu menjadi faktor utama dalam tingkat kebahagiaanmu.
Lebih penting lagi adalah bagaimana gajimu dapat mempengaruhi penilaianmu sendiri, dibandingkan dengan orang lain di sekitarmu.
Fokus pada penggunaan uang untuk mendapatkan pengalaman yang memberikan kebahagiaan.
Hal ini seperti menjalin hubungan yang berarti dan memanfaatkan waktu luang untuk aktivitas yang disukai. Sehingga, dapat lebih berdampak pada kebahagiaan daripada sekadar mengejar gaji yang lebih besar.
Oleh karena itu, kebahagiaan bukanlah semata-mata tentang seberapa besar gaji yang kamu terima, tetapi lebih tentang bagaimana kamu menggunakan uang dan waktu untuk menciptakan kehidupan yang bermakna dan membahagiakan.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"