KONTEKS.CO.ID – Minum minuman beralkohol secara berlebihan dapat berakhir dengan konsekuensi yang tak menyenangkan, yang terkenal dengan istilah mabuk.
Gejala yang muncul dapat bervariasi dari orang ke orang, tetapi gejala khasnya mencakup kelelahan, sakit kepala, mual, sensitivitas terhadap cahaya dan suara, serta peningkatan tekanan darah.
Ternyata, ada beberapa faktor biokimia dan fisiologis yang dapat menjelaskan mengapa alkohol menyebabkan gejala ini. Mari kita kupas lebih dalam.
1. Produk Sampingan atau Congener
Salah satu faktor yang memainkan peran besar dalam tingkat keparahan mabuk adalah zat congener.
Congener adalah produk sampingan dari proses fermentasi alkohol, dan biasanya ada dalam minuman beralkohol yang lebih gelap. Tingkat tinggi congener dapat memperburuk gejala mabuk.
2. Pengaruh Sistem Kekebalan Tubuh
Alkohol dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh, yang mengakibatkan gejala mabuk seperti nafsu makan menurun, mual, dan kesulitan berkonsentrasi.
Perubahan dalam fungsi sistem kekebalan tubuh ini bisa menjadi faktor yang memicu gejala-gejala tersebut.
3. Efek Dehidrasi Ringan
Konsumsi alkohol menyebabkan peningkatan frekuensi buang air kecil, yang dapat menyebabkan dehidrasi ringan.
Hal ini bisa menjadi penyebab dari gejala haus, kelelahan, dan sakit kepala yang sering terjadi saat mabuk.
4. Gejala Putus (Withdrawal) Alkohol
Ketika efek alkohol mereda, otak dapat mengalami kondisi hiperaktif yang dapat memicu gejala-gejala seperti tremor dan detak jantung yang cepat.
Ini bisa tumpang tindih dengan gejala mabuk, terutama jika konsumsi alkohol dalam jangka waktu yang cukup lama.
5. Penurunan Gula Darah
Alkohol dapat memengaruhi produksi glukosa dan cadangan glukosa di hati, yang merupakan sumber energi utama otak.
Penurunan gula darah ini dapat menyebabkan gejala seperti kelelahan, kelemahan, dan lekas marah.
6. Paparan Asetaldehida
Tidak alkohol itu sendiri yang menyebabkan pusing, melainkan proses konversi alkohol menjadi asetaldehida.
Asetaldehida merupakan senyawa yang sangat beracun bagi tubuh dan dapat memicu peradangan di berbagai organ tubuh.
7. Iritasi Lambung
Minum alkohol dapat meningkatkan produksi asam lambung, mengiritasi lapisan lambung, dan memperlambat laju pencernaan. Ini dapat menyebabkan gejala sakit perut dan mual.
Memahami faktor-faktor ini dapat memberikan wawasan yang lebih jelas tentang mengapa tubuh bereaksi terhadap alkohol dengan gejala mabuk.
Penting untuk mengonsumsi alkohol dengan bijak dan memahami batas-batas pribadi untuk menghindari dampak negatif yang mungkin muncul setelah konsumsi berlebihan.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"