KONTEKS.CO.ID – Buku anak selalu menjadi alat yang efektif dalam mengajarkan nilai-nilai penting kepada anak-anak.
Dalam laman thedanishway, sang author, Iben Sandahl, merekomendasikan buku anak yang berjudul “Gobbolino the Witch’s Cat”. Buku anak ini merupakan salah satu buku yang mengajarkan tentang penerimaan.
Buku ini sebuah karya dari Ursula Moray Williams dan menginspirasi banyak anak-anak dalam mengerti makna penerimaan terhadap perbedaan sejak tahun 1942.
Cerita “Gobbolino the Witch’s Cat”
Mengutip dari laman goodreads, dalam buku ini, kita mengikuti kisah seekor kucing bernama Gobbolino.
Meski berasal dari keluarga penyihir, Gobbolino tidak ingin menjadi penyihir seperti anggota keluarganya yang lain.
Dia lebih ingin menjadi kucing peliharaan yang penuh kasih sayang. Namun, dia sering menghadapi kesulitan dan perlakuan tidak adil karena keputusannya ini.
Gobbolino menghadapi tekanan dari lingkungan dan harapan keluarganya, tetapi dia tetap setia pada dirinya sendiri.
Ini adalah pesan yang sangat relevan untuk anak-anak, agar mereka mengerti bahwa setiap individu memiliki hak untuk mengambil keputusan yang sesuai dengan keinginan dan nilai-nilai mereka sendiri.
Rekomendasi Pengarang The Danish Way of Parenting
Melalui perjalanan Gobbolino, buku ini mengajarkan tentang pentingnya menerima perbedaan dan mengikuti hati nurani kita sendiri.
Ini mengajarkan anak-anak untuk tidak terjebak dalam norma atau harapan orang lain, tetapi untuk menerima dan menghormati perbedaan.
Ini adalah pelajaran penting dalam membangun kepribadian yang kuat dan memiliki pandangan yang inklusif terhadap dunia di sekitar mereka.
Dalam dunia yang semakin kompleks dan beragam, mengajarkan penerimaan kepada anak-anak adalah hal yang penting.
Buku seperti “Gobbolino the Witch’s Cat” adalah sarana yang efektif untuk menyampaikan pesan ini secara menarik dan mudah dimengerti.
Dengan membaca buku anak yang bagus, anak-anak dapat belajar bahwa menerima perbedaan adalah tindakan yang mulia dan penting dalam membangun hubungan yang baik dengan orang lain.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"