KONTEKS.CO.ID – Dampak obesitas telah menjadi masalah kesehatan global yang serius, dengan dampak yang luas pada kesejahteraan fisik dan psikologis seseorang.
Selain meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, dan masalah kesehatan lainnya, obesitas juga dapat berdampak negatif pada kesehatan otak.
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi lima dampak obesitas yang signifikan pada kesehatan otak.
Penurunan Fungsi Kognitif
Obesitas telah dikaitkan dengan penurunan fungsi kognitif. Studi menunjukkan bahwa orang dengan indeks massa tubuh (IMT) yang tinggi atau obesitas cenderung memiliki penurunan kemampuan kognitif, termasuk memori, perhatian, dan pemecahan masalah.
Obesitas juga terkait dengan risiko lebih tinggi terjadinya gangguan kognitif seperti demensia dan penyakit Alzheimer pada usia lanjut.
Peradangan Kronis
Obesitas memicu peradangan kronis dalam tubuh, termasuk di dalam otak. Peradangan kronis dapat merusak jaringan otak dan mengganggu fungsi normalnya.
Ini dapat mengarah pada gangguan dalam pengaturan mood, kecemasan, dan depresi. Selain itu, peradangan yang terkait dengan obesitas juga dapat meningkatkan risiko penyakit neurodegeneratif, seperti penyakit Parkinson.
Resistensi Insulin
Obesitas sering kali menyebabkan resistensi insulin, kondisi di mana tubuh tidak merespons insulin dengan baik.
Resistensi insulin dapat menyebabkan penurunan aliran darah ke otak, yang berdampak negatif pada fungsi kognitif dan memori.
Selain itu, resistensi insulin juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit Alzheimer.
Gangguan Neuropatik
Obesitas dapat menyebabkan gangguan neuropatik, yaitu kerusakan saraf yang mengendalikan sensasi dan gerakan.
Kerusakan saraf ini dapat mempengaruhi fungsi motorik, seperti kesulitan berjalan dan bergerak.
Selain itu, obesitas juga dapat menyebabkan neuropati perifer, di mana terjadi kerusakan saraf pada ekstremitas tubuh, seperti tangan dan kaki.
Perubahan Struktur Otak
Obesitas dapat mempengaruhi struktur otak. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa obesitas terkait dengan perubahan pada volume otak.
Termasuk penurunan volume otak abu-abu dan perubahan pada area yang terkait dengan pengaturan nafsu makan dan pengendalian impuls.
Perubahan struktur ini dapat memengaruhi kemampuan seseorang dalam mengendalikan kebiasaan makan dan perilaku impulsif.
Penting untuk diingat bahwa obesitas bukan hanya masalah kosmetik, tetapi juga memiliki dampak yang serius pada kesehatan otak kita.
Untuk melindungi kesehatan otak kita, penting untuk menjaga berat badan yang sehat melalui pola makan seimbang dan aktif secara fisik.
Konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan panduan yang tepat dan bantu menjaga kesehatan otak dan tubuh secara keseluruhan. ***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di "Google News"