KONTEKS.CO.ID – Tidur yang cukup merupakan salah satu bagian yang penting dari gaya hidup sehat. Meskipun seringkali diabaikan, tidur yang berkualitas dan cukup memiliki peran krusial dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan kita.
Selama tidur, tubuh dan pikiran kita pulih, menguatkan sistem kekebalan, memperbaiki sel-sel yang rusak, serta membantu mengatur fungsi-fungsi penting tubuh.
Manfaat Tidur yang Cukup
Berikut adalah beberapa manfaat tidur yang cukup yang wajib diketahui:
1. Meningkatkan Konsentrasi dan Produktivitas
Tidur yang cukup berdampak positif pada kinerja kognitif. Ketika kita tidur, otak mengkonsolidasikan dan memperkuat ingatan serta membantu proses pembelajaran.
Dengan tidur yang cukup, kita akan lebih fokus, kreatif, dan efisien dalam menjalankan tugas-tugas sehari-hari.
2. Meningkatkan Kesehatan Jantung
Kurang tidur dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. Tidur yang cukup dapat membantu menjaga keseimbangan hormon yang berperan dalam pengaturan tekanan darah dan peradangan dalam tubuh.
3. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Tidur yang cukup memperkuat sistem kekebalan tubuh kita. Selama tidur, tubuh memproduksi protein yang disebut sitokin, yang membantu melawan infeksi, peradangan, dan stres.
Kurang tidur dapat melemahkan respons kekebalan tubuh kita dan membuat kita lebih rentan terhadap penyakit.
4. Meningkatkan Keseimbangan Emosional
Tidur yang cukup berperan penting dalam kesehatan mental dan keseimbangan emosional. Kurang tidur dapat meningkatkan risiko gangguan suasana hati, kecemasan, dan depresi.
Dengan tidur yang cukup, kita dapat menjaga stabilitas emosional, mengurangi stres, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
5. Mempertahankan Berat Badan yang Sehat
Tidur yang cukup berperan dalam pengaturan hormon yang mengontrol nafsu makan. Kurang tidur dapat meningkatkan produksi hormon ghrelin yang merangsang nafsu makan dan mengurangi produksi hormon leptin yang memberikan sinyal kenyang.
Hal ini dapat menyebabkan peningkatan nafsu makan yang tidak sehat dan meningkatkan risiko obesitas.***
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"