KONTEKS.CO.ID –Â Dalam hubungan interpersonal, terdapat individu yang dikenal sebagai “clingy” atau “terlalu melekat”. Istilah “clingy” menggambarkan seseorang yang cenderung terlalu dekat secara emosional dan bergantung terhadap orang lain.
Mereka memiliki kebutuhan yang tinggi untuk terus bersama dengan orang yang mereka kaitkan, dan sering kali ingin orang tersebut memberikan perhatian dan perlindungan yang berlebihan.
Ciri-Ciri Clingly
Ketika seseorang menjadi clingy, mereka cenderung menunjukkan perilaku seperti:
1. Ketergantungan emosional yang berlebihan
Mereka merasa tidak nyaman atau tidak aman jika tidak berada di dekat orang yang mereka kaitkan. Mereka sering kali membutuhkan konfirmasi dan dukungan konstan dari orang tersebut untuk merasa baik secara emosional.
2. Memiliki kebutuhan terus-menerus untuk perhatian
Mereka selalu mencari perhatian dan afeksi dari orang yang mereka kaitkan. Mereka ingin merasa dicintai dan diutamakan secara khusus.
3. Menghindari kehilangan
Ketakutan akan kehilangan orang yang mereka kaitkan membuat mereka ingin selalu berada di dekat orang tersebut. Mereka dapat menunjukkan perilaku cemburu atau posesif sebagai upaya untuk menjaga hubungan.
4. Menginginkan perlindungan ekstra
Mereka merasa lebih nyaman jika orang yang mereka kaitkan melindungi dan memperhatikan mereka secara khusus. Mereka mencari keamanan dalam bentuk perlindungan dan pengawasan yang berlebihan.
Clinginess dapat timbul dari berbagai faktor, termasuk pengalaman masa lalu yang melibatkan penolakan atau kehilangan, kekurangan rasa percaya diri atau keamanan diri, atau kurangnya keterampilan dalam mengelola emosi. Kondisi seperti kecemasan terikat atau gangguan kepribadian tergantung juga dapat berperan dalam perilaku clingy.
Meskipun clinginess bisa terlihat sebagai bentuk kasih sayang yang berlebihan, tetapi dapat menimbulkan konsekuensi negatif dalam hubungan.
Orang yang menjadi clingy mungkin mengorbankan kebutuhan pribadi dan kemandirian mereka karena ketergantungan yang berlebihan terhadap orang lain.
Selain itu, perilaku clingy juga dapat menekan dan membebani pasangan atau teman dekat yang merasa tidak memiliki ruang pribadi dan kebebasan.
Cara Mengatasi Clinginess
Untuk mengatasi clinginess, penting bagi individu tersebut untuk mengembangkan kemandirian emosional dan kepercayaan diri yang sehat.
Proses ini dapat melibatkan pengembangan keterampilan sosial, peningkatan kepercayaan diri, dan belajar untuk mengatur emosi dengan cara yang lebih seimbang.
Terapi psikologis seperti konseling atau terapi perilaku kognitif dapat membantu individu yang mengalami clinginess dalam mengidentifikasi dan mengatasi akar permasalahan mereka.
Bagi individu lain yang berhubungan dengan seseorang yang clingy, penting untuk membangun komunikasi terbuka dan jujur.
Memiliki batasan pribadi yang jelas, memberikan dukungan yang sehat, dan mendorong individu tersebut untuk mengembangkan kemandirian dan keterampilan sosial yang lebih baik dapat membantu dalam mengatasi clinginess.
Penting untuk mengembangkan kemandirian emosional yang sehat dan mengatasi akar permasalahan yang mendasari clinginess untuk menjaga keseimbangan dalam hubungan interpersonal.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"