KONTEKS.CO.ID – Albino atau orang dengan albinisme adalah orang yang berbeda dari kebanyakan orang pada umumnya. Orang dengan albinisme memiliki kulit, mata, dan rambut yang pucat karena kekurangan pigmen.
Kondisi ini dapat menimbulkan kesan negatif dari orang di sekitarnya, seperti pengucilan dan ejekan. Diskriminasi pada albino tidak lepas dari berbagai pemahaman keliru di masyarakat mengenai kelainan genetik pada kulit ini.
Berikut adalah beberapa fakta tentang orang albino yang perlu Anda ketahui.
Pertama, penyandang albinisme sering mendapatkan diskriminasi. Sebagian kebudayaan Afrika masih menganggap albinisme sebagai kutukan. Para dukun di Tanzania bahkan memburu orang albino karena menganggap bagian tubuh tertentu punya kekuatan gaib untuk membawa keberuntungan dan kekayaan.
Banyak kasus pengasingan, penculikan, kekerasan, dan pembunuhan terhadap anak-anak, perempuan, dan laki-laki dengan albinisme.
Kedua, Albino bukanlah hasil dari perkawinan silang antar-ras yang berbeda meski anak-anak yang terlahir dengan albinisme mungkin terlihat putih.
Albinisme adalah sebuah kelainan genetik seseorang yang menyebabkan tidak adanya pigmen warna alami (melanin) pada kulit, rambut, dan mata mereka.
Karena faktor tersebut menjadikan orang albino memiliki warna kulit putih, mata biru pucat atau kemerahan saat terkena cahaya dan rambut lebih terang yang bersifat permanen.
Ketiga, ada beragam jenis albinisme tergantung dari perubahan warna dan penyebab genetiknya. Terdapat dua kategori utama dari albinisme menurut National Organization for Albinism and Hypopigmentation, yakni albinisme okulokutaneus dan okular.
Albinisme okulokutaneus melibatkan gejala yang meliputi perubahan warna pada kulit, mata, rambut akibat mutasi gen tertentu. Sementara, Albinisme okular umumnya hanya melibatkan perubahan mata, tidak dengan kulit serta rambut yang normal dan ini lebih jarang terjadi.
Keempat, orang albino mengalami kelainan genetik langka yang memengaruhi produksi melanin atau pigmen warna pada kulit, rambut, dan mata. Padahal melanin sendiri juga memiliki peran penting untuk pewarnaan retina dalam penglihatan normal.
Maka hal ini memperjelas fakta bahwa orang albino cenderung mengalami penurunan fungsi penglihatan. Jumlah kasus albinisme bervariasi di seluruh dunia.
Dalam masyarakat, albino masih sering mengalami diskriminasi dan marginalisasi. Namun, dengan pemahaman yang lebih baik mengenai kondisi ini dan upaya untuk meningkatkan kesadaran, orang dengan albinisme bisa hidup dengan lebih baik dan dihormati sebagai anggota masyarakat yang setara.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"