KONTEKS.CO.ID — Gerhana matahari adalah fenomena alam yang menarik perhatian banyak orang. Namun, perlu kita ingat bahwa melihat gerhana matahari tanpa perlindungan yang tepat dapat berdampak buruk pada kesehatan mata.
Salah satu efek negatif yang dapat terjadi adalah kerusakan retina akibat melihat gerhana matahari, yang terkenal dengan sebutan solar eclipse retinopathy.
Efek tersebut terjadi ketika sinar UV matahari dengan intensitas tinggi masuk ke dalam retina melalui lubang pupil. Hal ini dapat meningkatkan suhu retina secara signifikan, bahkan hingga 10-25 derajat Celsius.
Peningkatan suhu ini dapat menyebabkan kerusakan termal atau fotokimia terhadap sel fotoreseptor di retina, yang bertanggung jawab atas penglihatan kita.
Salah satu faktor risiko terbesar dalam mengalami solar eclipse retinopathy adalah menatap matahari langsung selama gerhana matahari.
Ketika gerhana terjadi, bulan akan menutup sebagian besar sinar matahari sehingga langit akan terlihat gelap, seketika itu mata kita tidak akan terasa silau.
Namun, ukuran pupil mata kita akan menjadi lebih lebar dalam keadaan ini, sehingga semakin banyak sinar matahari yang masuk ke dalam mata, meningkatkan risiko kerusakan pada retina.
Gejala solar eclipse retinopathy tidak langsung terasa dan dapat timbul satu hari hingga satu bulan setelah melihat gerhana matahari.
Beberapa gejala yang mungkin timbul antara lain penglihatan buram, gangguan penglihatan warna, silau, dan sakit kepala.
Selain itu juga bisa menimbulkan bayangan hitam yang menutupi pandangan (skotoma) dan melihat garis lurus menjadi bengkok (metamorphopsia).
Meskipun tajam penglihatan dapat kembali normal dalam beberapa bulan pada sebagian besar kasus, namun beberapa pasien dapat mengalami kerusakan permanen pada tajam penglihatan dan skotoma yang menetap.
Untuk membantu diagnosis solar eclipse retinopathy, pemeriksaan seperti funduskopi, lapang pandang, OCT, FFA dan elektroretinografi bisa kita lakukan.
Namun, saat ini belum ada terapi efektif untuk mengatasi kondisi ini. Terkadang mereka menggunakan obat kortikosteroid oral atau tetes mata untuk mengobati fase akut, meskipun efek sampingnya banyak.
Konsumsi vitamin dan antioksidan juga bisa jadi pertimbangan, meski manfaatnya belum terbukti signifikan.
Untuk itu, sangat penting bagi masyarakat untuk memahami risiko kerusakan mata akibat melihat gerhana matahari.
Para ahli mata juga akan merekomendasikan untuk menggunakan kacamata pelindung khusus yang telah teruji.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"