KONTEKS.CO.ID – Beberapa waktu belakangan, ramai diperbincangkan kabar mengenai prediksi bahwa Bumi akan mengalami kegelapan selama tiga hari berturut-turut, yang diyakini akan dimulai pada tanggal 8 April 2024.
Namun, apakah kabar ini benar adanya?
Gerhana Matahari Total (GMT) atau Sabuk Foton?
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memberikan klarifikasi mengenai fenomena yang akan terjadi pada tanggal tersebut.
Ternyata, bumi memang akan mengalami Gerhana Matahari Total (GMT), bukan kegelapan selama tiga hari secara berturut-turut seperti yang dikabarkan.
Gerhana Matahari Total memang bisa menyebabkan langit menjadi gelap, tetapi hal ini hanya berlangsung pada wilayah yang dilalui oleh jalur totalitas GMT.
Daerah yang akan mengalami GMT pada tanggal 8 April 2024 termasuk Amerika Utara, Amerika Selatan, Meksiko, serta sebagian Amerika Serikat dan Kanada. Durasi totalitasnya hanya sekitar 4 menit 26 detik, terjadi antara pukul 15.42 hingga 20.52 waktu setempat.
Klarifikasi dari BMKG
Sementara Indonesia tidak akan dilalui oleh jalur totalitas GMT, sehingga langit gelap selama tiga hari tidak akan terjadi di Nusantara.
BMKG menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar dan tidak perlu dikhawatirkan oleh masyarakat.
Sabuk Foton: Hoax!
Sejumlah informasi yang salah kaprah menyebutkan bahwa kegelapan selama tiga hari akan terjadi karena bumi akan melintasi sabuk foton (Photon Belt).
Namun, Ahli Astronomi dan Astrofisika dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin, menyatakan bahwa narasi tersebut adalah informasi yang keliru.
Istilah ‘sabuk foton’ tidak dikenal dalam ilmu sains dan informasi tersebut adalah hoaxs. Selain itu, tidak ada ancaman asteroid besar dalam waktu dekat yang bisa menyebabkan kegelapan berkepanjangan di bumi.
Keterangan dari Ahli Astronomi
Peneliti Pusat Riset Antariksa dari BRIN, Farahhati Mumtahana, menjelaskan bahwa meskipun beberapa wilayah bumi akan mengalami penurunan cahaya selama GMT berlangsung, fenomena ini hanya berlangsung singkat terutama saat GMT mencapai puncaknya.
Namun, sayangnya, Indonesia tidak akan bisa menikmati GMT ini karena jalurnya hanya melintasi wilayah Eropa Barat, Amerika Utara, Amerika Selatan, Samudra Pasifik, Atlantik, dan Arktik.
Kabar mengenai Bumi akan mengalami kegelapan selama tiga hari dimulai dari 8 April 2024 ternyata adalah hoaxs.
Yang benar adalah fenomena Gerhana Matahari Total yang akan terjadi pada tanggal tersebut, tetapi hanya berlangsung dalam durasi singkat dan tidak melintasi wilayah Indonesia.
Oleh karena itu, tidak perlu khawatir dan percayakanlah pada sumber informasi yang terpercaya dan valid.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"