KONTEKS.CO.ID – Opor ayam, rendang, bakso dan nastar adalah hidangan lebaran khas Indonesia. Sayangnya, makanan tersebut tidak tergolong makanan sehat, karena itu untuk menghambat penyakit, berikut 3 cek kesehatan yang wajib dilakukan setelah lebaran.
Meski mengandung banyak nutrisi, kadar santan, garam, lemak, dan kolesterol yang berlebihan bisa memicu berbagai penyakit.
Karenanya, tak heran jika banyak yang mengeluhkan gangguan kesehatan usai merayakan Idul Fitri. Untuk amannya, silakan lakukan pemeriksaan kesehatan setelah lebaran.
Yang terpenting, pemeriksaan kesehatan di bawah sumpah ini juga tidak mengharuskan Anda menunggu munculnya gejala. Apalagi jika Anda tidak banyak berolahraga atau olahraga.
Mengutip dari beberapa sumber, berikut 3 cek kesehatan yang wajib dilakukan setelah lebaran:
1. Periksa gula darah
Tes glukosa darah adalah tes yang memeriksa kadar gula (glukosa) dalam darah. Tes ini membantu dokter mendiagnosis diabetes. Selain itu, pemeriksaan glukosa darah juga penting untuk mengelola dan mencegah komplikasi pada penderita diabetes.
Kadar gula dalam darah kita diatur oleh hormon insulin. Namun, pada penderita diabetes, tubuh tidak membuat cukup insulin atau tidak berfungsi dengan baik.
Akibatnya, glukosa menumpuk di dalam darah, menyebabkan kerusakan organ jika tidak segera ditangani.
Asupan kalori dan karbohidrat yang berlebihan bertanggung jawab atas peningkatan kadar gula darah. Oleh karena itu perlu diatur asupan makanan seperti kue-kue seperti ketupat, nasta, putri salju, dll, karena jika tidak akan membahayakan penderita diabetes.
2. Cek kolesterol
Hidangan khas Idul Fitri cenderung tinggi daging sapi dan santan, yang berkontribusi terhadap kolesterol jahat. Bukan rahasia lagi bahwa kolesterol tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah pada tubuh.
Peningkatan risiko berbagai penyakit kardiovaskular. Beberapa orang dengan kolesterol tinggi tidak memiliki gejala, sementara yang lain mengalami gejala seperti serangan jantung dan stroke.
Anda tidak perlu menunggu gejala muncul sebelum memeriksakan kadar kolesterol Anda. Yang terbaik adalah memeriksakan kadar kolesterol Anda secara teratur dan sesegera mungkin.
Menurut American Heart Association, kadar kolesterol darah harus diperiksa setiap lima tahun setelah seseorang berusia 20 tahun.
Namun, orang dengan kadar kolesterol di atas 200 mg/dL harus memeriksakan kolesterolnya setiap tiga bulan sampai kadarnya kembali normal.
Oleh karena itu, menurut Idul Fitri, ini juga merupakan waktu yang tepat untuk memeriksakan kadar kolesterol akibat mengonsumsi makanan daging dan santan.
3. Pemeriksaan asam urat
Asam urat adalah senyawa alami yang diproduksi di dalam tubuh dari pemecahan purin dari makanan dan minuman.
Jika kadar asam urat dalam kisaran normal, tidak ada masalah khusus, tetapi ada banyak makanan yang berpotensi menyebabkan asam urat saat lebaran, sehingga disarankan untuk melakukan tes untuk mencegah gejala yang mengkhawatirkan.
Ada dua metode pemeriksaan asam urat yaitu pemeriksaan asam urat darah dan pemeriksaan asam urat.
Pemeriksaan darah dilakukan dengan mengambil sampel darah untuk diuji di laboratorium. Sampel darah yang diambil kemudian memberikan angka yang menunjukkan kandungan atau kadar asam urat orang tersebut. Urinalisis dilakukan dengan mengambil sampel urin.
Tes ini mengungkapkan bagaimana ginjal mengeluarkan asam urat. Jika ginjal secara normal tidak dapat mengeluarkan asam urat dari darah, risiko pembentukan kristal atau batu ginjal meningkat.
Oleh karena itu, dilakukan urinalisis untuk mengetahui apakah batu ginjal disebabkan kelebihan asam urat.***
Simak breaking news dan berita pilihan Konteks langsung dari ponselmu. Konteks.co.id WhatsApp Channel
Baca berita pilihan konteks.co.id lainnya di:
"Google News"